10 👧

807 29 0
                                    

Bayangan seseorang melintas di jendela tempat Nesha di sekap. Dia tahu Kennard dan Nathan tidak akan membiarkan seseorang melukainya.

Nesha begitu yakin bahwa tadi adalah bayangan Kennard, dia begitu tahu postur Kennard bahkan meskipun cuma siluet.

"Eh bencong gue haus ini pengin minum"

Ucap Nesha, gadis tersebut berfikir Tegar terlalu bodoh karena telah menyandranya seperti ini. Dia tidak tahu bahwa Nesha atlet karate karena dia tidak pernah cerita dan tegar tidak pernah bertanya apapun yang Nesha lakukan.

Tegar hanya tau kepribadian dia yang lemah lembut bagai gulali dan anak baik baik yang jarang keluar rumah.

Karena Tegar terlalu fokus pada hpnya sampai tidak menyadari dan menurut saja apa yang di bilang Nesha tanpa menaruh rasa curiga apapun.

Cowok jangkung tersebut keluar dari pintu tanpa menoleh sedikitpun ke arah Nesha.

Entah apa yang membuat matanya tak pernah lepas dari layar penuh cahaya tersebut.

Kennard yang merasa Nesha membuat jalannya untuk menyelamatkan dirinya. Langsung saja masuk ke arah jendela yang sebelumnya sudah di buka secara perlahan.

Untungnya bodyguard tersebut tidak berkeliling karena mereka hanya berjaga di depan dan di dalam rumah.

Kennard masuk kedalam dan melepaskan tali yang mengikat tangan Nesha, gadis tersebut sedikit meringis karena tali tersebut mengikatnya begitu kencang sampai garis merah tercetak jelas di tangan putihnya.

Ketika Kennard sudah melepaskan talinya dan mengajak Nesha untuk pergi gadis tersebut menolak dia ingin memberi hadiah untuk mantan psikopat nya dulu. Dan Kennard menyanggupi hal tersebut dia yakin Nesha bisa menjaga dirinya sendiri.

"Gue di bawah pohon mangga" bisik Nathan sambil mengelus puncak kepala Nesha sebelum pergi membuat jantung gadis tersebut berdetak kencang tak seperti nya.

Nesha hanya mengangguk dengan kaku. Padahal Kennard sudah sering melakukan itu terhadap Nesha tetapi kenapa jantung gadis tersebut masih saja bergetar.

Pintu yang tiba tiba terbuka mengalihkan fokus Nesha kembali kepada Tegar yang baru saja masuk dengan segelas air di tangannya.

Nesha mengubah sikapnya menjadi seperti semula supaya Tegar tidak curiga dengannya.

Gadis tersebut memiringkan tubuhnya meski pun sedikit susah untuk memposisikan tangannya yang terikat. Kaki panjangnya sudah siap siap untuk menyerang.

Dug

"AKH SHIT" Teriakan dari dalam kamar bosnya di tambah suara pecahan membuat para anak buah Tegar yang sebelumnya berjaga di bawah berlari menuju kamar atas.

"Lo" muka Tegar berubah menjadi merah antara menahan marah dan sakit.

Cowok tersebut menahan tubuhnya sambil memegang senjata yang di tendang kuat oleh Nesha. Rasa nyeri seketika menyebar sampai ke saraf otaknya.

Tegar berjalan ke arah Nesha dan menjabak rambut gadis tersebut dengan keras. Nesha sempat meringis tetapi berusaha menetralkan mukanya kembali dia tidak mau Tegar melihatnya lemah seperti ini.

Saat ini juga Tegar baru sadar bahwa tali yang mengikat tangan Nesha sudah terlepas.

Nesha yang melihat peluang bahwa Tegar lengah langsung saja menendang kembali senjata Tegar membuat cowok tersebut jatuh terduduk.

"Mau apa Lo" teriak Nesha kepada anak buah Tegar yang berdiri di ambang pintu.

Nesha sudah memasang kuda kudanya siap untuk melawan mereka.

"TUNGGU APA LAGI SERANG DIA BANGSAT" Teriakan dari Tegar langsung membuat para bodyguard yang berjumlah 10 itu menyerang Nesha.

Nathan dan Kennard yang tahu Nesha tidak mungkin bisa melawan mereka semua langsung saja masuk ke dalam dan membantu Nesha melumpuhkan mereka semua.

°°°🌻°°°

"Aw" ringisan kecil keluar dari bibir Nesha, dia tadi beberapa kali terkena tonjokkan yang menyebabkan bibir tipisnya sedikit bengkak.

Anika yang mengobati pun ikut meringis seperti merasakan apa yang Nesha rasakan.

"Padahal besok Lo ada lomba loh nes"

Ucapan dari Anika membuat gadis tersebut langsung berdiri dari duduknya membuat Nathan dan Kennard yang sedari tadi duduk sambil memperhatikan Nesha ikut berdiri juga.

"ASTAGA ANIKA GUE LUPA. BESOK DI SURUH NYANYI LAGU APA LAGI"

Teriakan dari Nesha membuat Mereka bertiga terlonjak kaget. Pasalnya meskipun Nesha kalau bernyanyi merdu tetapi tetap saja ketika cewek tersebut berteriak suaranya benar benar bisa membuat telinga yang mendengar penging seketika.

Nathan melemparkan bantal yang berada di sampingnya dan tepat mengenai muka Nesha.

"Biasa aja dong babi"

Nesha tak menghiraukan ucapan Nathan gadis tersebut bergegas mencari hpnya. Dan seketiaj dia baru sadar bahwa batrenya lowbet.

Ketika sudah menyala pulahan pesan masuk ke WhatsApp nya. Paling banyak dari Pak Catur guru pembimbing vokal di sekolahnya.

"Duh mati gue" gumam Nesha sambil mengigit jari telunjuk nya kebiasaan yang gadis tersebut lakukan ketika sedang gelisah.













Noted:
Kalau cerita ini dari part 8 ada yang missing sebelum nya kaya ceritanya nggak pas dari part part sebelumnya aku minta maaf. Karena cerita ini udah lama nggak aku lanjutin karena data cerita ini ada di laptop di rumah jadi kalau kalian Nemu cerita ini sedikit janggal tolong komen aja di bagian mananya biar nanti aku koreksi lagi.

Terima kasih bantuannya dan semoga cerita ini masih tetep nyampe di hati kalian yah 🤍





°°°🌻°°°

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang