3 👧

1.9K 91 0
                                    

"Duh Nik ini udah larut banget pulang yuk bokap gue di rumah soalnya"

Nesha begitu cemas ketika melihat jam tamgannya yang menunjukkan pukul setengah 12 malam. Dan sedari tadi ponselnya terus berbunyi dan nama "papah ganteng" Tertera di layarnya.

Nesha sudah menerka nerka apa yang akan di dapatkan dari papahnya tersebut.

"Duh bentar lagi lah Nes tanggung ini" Ujar Anika dengan meliuk liukan badannya.

Tempat yang mereka kunjungi adalah tempat yang tidak pernah di jamak oleh Nesha,  tempat dimana berbagai jenis minuman alkohol ada dan tempat yang di saat setiap semakin malam semakin ramai.

"Kenapa Nes?" Tanya Kennard yang baru saja gabung dengan mereka dan mendapati Nesha tengah berdiri dengan gelisah di samping Anika.

"Gue di cariin bokap" Cicit Nesha dengar suara seperti ingin menangis.

Kennard meneguk minuman yang di bawanya sebelum berujar "lo nggak bilang mau ke acara party gue terus lanjut ke diskotik"

Dan jawaban tersebut hanya mendapatkan respon gelengan kepala dari Nesha.

Kennard menghela nafasnya "mau gue anter balik?" Tawarnya kepada Nesha.

"Ah nggak usah biar gue sama Anika aja, lagian kalau gue ketahuan pulang bareng lo yang ada bokap gue tambah marah lagi hehehe" Tolak Nesha karena tidak ingin Kennard kenapa napa karena papahnya.

Nesha seorang gadis yang di larang untuk terlalu dekat dengan seorang pria selain keluarganya. Dan hal itu yang menyebabkan Nesha belum pernah pacaran dengan cowok. Jangankan pacaran boncengan saja jika ketahuan papahnya yang sedang di rumah Nesha akan di interogasi layaknya seorang tersangka yang telah menghilangkan nyawa manusia.

Nesha tahu papahnya Seposesif itu juga demi kebaikkan dirinya kelak.

"Udah ayok pulang Nik lo mau kena semprot papahku juga" Tanpa menghiraukan tolakan Anika, Nesha tetap menarik tangan Anika sampai keluar dari tempat laknat tersebut. Kalau bukan karna rayuan Anika seumur hidup Nesha tidak akan menginjakkan kaki di tempat ini.

Sebelumnya dia pun sudah berpamitan ke Kennard dan memohon maaf karena pulang dahulu sebelum acara selesai.

Dan lagi lagi ponselnya terus getar dan nama "papah ganteng" Yang masih setia mengikutinya.

Nesha menghela nafasnya sejenak sampai berulang kali hal itu dia lakukan supaya suara yang nanti keluar dari mulutnya tidak terdengar seperti seseorang yang tengah gugup.

Tombol hijau di tarik ke atas dan sedikit berjalan menjauh dari area diskotik.

"Halo pah" Suara Nesha yang apabila orang mendengarnya seperti seseorang yang baru bangun tidur.

"Mbak kamu tidur dimana? Kok kamar kamu kosong sih?  Ini papah bawain susu coklat kesukaan kamu?" Cerocos papahnya dari sebrang telepon.

Nesha menggigit ujung kukunya dia sedang gugup untuk menjawab pertanyaan dari papahnya ini "ah oh itu Mbak lagi nginep di rumah Anika pah, maaf yah Nesha lupa bilang ke papah"

Papahnya di sebrang sana sedikit bingung "loh bukannya tadi mamah bilang kalau kamu tidur cepet yah karena kecapean ngerjain tugas?"

Nesha membelalakkan matanya dia semakin bingung akan menjawab apa lagi "oh itu iya tadi sudah tidur tapi di bangunin lagi pah soalnya Nesha juga udah janji sama Anika buat temenin dia di rumah soalnya mamah papahnya Anika lagi pergi keluar kota dan besok baru balik ke sini lagi".

" Maafin Mbak pah" Gumam Nesha di dalam hatinya. Sudah terlalu jauh Nesha berbohong kepada papahnya itu. Tapi dia terpaksa dia tidak bisa berkata jujur atau papahnya akan marah pada dirinya. Demi apapun Nesha tidak suka di bentak apalagi oleh orang tuanya sendiri. Bagai mimpi buruk di siang hari sungguh.

"Ouh ya udah deh kalau gitu susunya papah taruh kulkas yah besok kalau masih enak tinggal di minum aja kalau enggak ya udah nggak usah" Ujar papahnya seraya melangkahkan kakinya ke luar dari kamar putri kecilnya.

"Ah thank you papi love you udah pasti Nesha bakal minum besok hihihi" Ucap Nesha dengan bahagia.

"Love you too. Udah yah papah tutup dulu salam buat Anika"

"Ok papi"

Tut. Panggilan terputus.

Kebiasaan Nesha adalah belajar sampai larut malam dan akan berhenti ketika sang papah masuk ke kamarnya sembari membawakan susu hangat kesukaannya dan itu kebiasaan yang masih Nesha lakukan hingga sekarang.

Hal itu juga yang membuat Nesha masih merasakan kasih sayang papahnya meskipun hanya beberapa bulan sekali yang terpenting sesibuk apapun papahnya dia masih menyempatkan membuatkan susu untuk dirinya ketika sedang tidak bekerja.

Setelah selesai acara nostalgia nya, Nesha kembali ke tempat dimana terakhir dia meninggalkan Anika.

Kemudian ketika sampai di langsung membawa Anika yang sibuk meracau ke arah mobil yang sebelumnya sudah di tawarkan oleh Kennard untuk mengantar dua gadis tersebut pulang.

Nesha membantu Anika masuk ke dalam mobil dan ketika sudah tinggal dirinya yang menyusul masuk ke dalam.

"Jalan anggrek nomer 14 yah pak" Ujar Nesha dengan sopan ke supir pribadi keluarga Kennard.

"Baik non".

Dan mobil pun melaju dan semakin jauh meninggalkan tempat itu di belakangnya.













Jangan lupa tidur :')

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang