18 👧

367 17 2
                                    

"Mah ngapain ke sini, Nesha mau pulang aja!".

Arini menatap anak bungsunya "nes mama mau ngecek kandungan kamu".

Nesha menunduk seketika "Nesha nggak bisa jaga anak ini mah, Nesha pengin gugurin aja".

Arini tak menyangka bahwa kata itu akan keluar dari mulut Nesha, tangannya tanpa bisa di kontrol langsung menampar pipi gadis tersebut.

"Nesha kamu udah buat dosa yang besar jangan di tambah tambahin dengan cara gugurin darah daging kamu sendiri yah! Bagai manapun anak itu nggak pernah minta ada di sini-".

Nesha memegang pipinya yang terasa ngilu akibat tamparan Arini. 17 tahun dirinya hidup baru kali ini Arini menamparnya dan itu wajar karena murni kebodohannya sendiri.

"Nesha juga nggak pernah minta ada anak ini tumbuh di rahim Nesha".

Mulut Nesha kenapa sih baru kali ini Arini melihat diri Nesha yang lain.

" Nesha jaga ucapan kamu yah! Mamah nggak suka itu. Kalo emang kamu nggak pengin kenapa nglakuin itu?"

Nesha diam tidak bisa menjawab. Dirinya juga korban bukan di sini.

"Nggak bisa jawab kan? Kalo kamu berani nglakuin sesuatu harus berani juga tanggung akibatnya, bukannya ada sebab ada akibat kan?. Mamah nggak pernah yah ajarin kamu untuk jadi anak yang lepas tanggung jawab. Sekarang kita turun ke ketemu dokter Dewi dan kita lihat kondisi anak kamu" ucap Arini final sambil menarik tangan Nesha yang enggan untuk keluar dari dalam mobil.


                            🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️


Selama menunggu Nesha sesekali memperhatikkan mamahnya yang tengah menghibur adiknya. Nesha mempunyai 1 adik perempuan bernama Ameisya Fradilla Ulani yang berumur masih 3 tahun.

Gadis kecil tersebut tengah menangis mencari mamahnya, duh maaf ya dek mamah lagi ngurusin kakak dulu.

"Saudari Annesha Fredella Ulani" panggilan suster membuat Nesha tersadar dari lamunannya.

"Mah" panggil Nesha membuat Arini menoleh dan mematikan telfonnya ketika sebelumnya sempat berbicara entah apa yang Nesha nggak tau.

Para ibu ibu yang tadi ikut menunggu di depan ruangan seketika menggosipi Nesha.

"Masih muda kok udah hamil duluan?"

"Masih pake baju seragam lagi"

"Duh pergaulan anak jaman sekarang emang yah nggak bisa di tolerin lagi"

"Kaya anak tetangga saya ini, kelihatannya mah kalem tapi ternyata hamidun, duh ngeri ey"

Celotehan ibu ibu yang sedang menunggu giliran membuat Nesha sedikit malu.

Arini yang tahu apa yang tengah anak ya rasakan membuat Nesha sedikit lebih nyaman "udah nggak usah peduliin omongan orang. Ayok masuk" ajaknya sambil menarik tangan Nesha.

"Bayinya sehat, perkembangannya juga bagus" ucap Dewi dokter kandungan Nesha setelah tadi lagi memeriksa kandungan Nesha.

"Pola malam di jaga, jangan kebanyakan setres apalagi sampai drop, kehamilan di usia muda emang rentan keguguran tapi semoga itu nggak terjadi di kamu yah. Dan ini reset yang harus di tebus nanti di apotek" jelas Dewi panjang lebar dan memberikan secarik kertas Bertuliskan tulisan dokter.

"Dew makasih yah udah bantuin aku"

Dewi tersenyum melihat Arini mereka sudah kenal lama saat masih jaman sekolah sampai sekarang, meskipun mempunyai kesibukkan masing masing mereka masih menyempatkan waktu untuk bertemu.

"Tolong jangan kasih tau siapa siapa ya dew tentang kondisi anak aku" mohon Arini sambil menggenggam tangan Dewi.

Dewi terkekeh mendengar penuturan Arini "iya ar tenang aja aku bakal ikut jaga rahasia ini, jagain cucu nya yah biar sehat sampai nanti ketemu mamahnya"

"Iya tenang aja" jawab Arini sambil sedikit terkekeh.

Setelah pemeriksaan tadi Nesha izin ke toilet.

"Aw" tanpa sengaja Nesha tertabak oleh seseorang dan tanpa minta maaf sedikit pun orang yang menambrak Nesha langsung pergi.

"Nathan" teriak Nesha karena entah kenapa meskipun cuma melihat punggungnya Nesha bisa yakin kalau dia Nathan.

"Nathan, tunggu!" cegah Nesha tangannya mencoba menahan Nathan tapi langsung di tepis.

"Sorry gue buru buru" jawab Nathan dengan dingin tanpa melihat Nesha langsung pergi begitu saja.

"Lo tuh kenapa? Harusnya yang marah di sini tuh gue! Gue cuma mau lo tanggung jawab sama apa yang telah lo lakuin!"

"Jadi cowok jangan pengecut yang cuma bisa sembunyi di balik ketiak nyokap!"

Teriakan Nesha sukses membuat dirinya dan Nathan di lihat oleh seisi rumah sakit, Nesha tidak perduli buat apa malu.

Nathan ber balik badan kemudian menarik Nesha untuk mengikuti dirinya.

"Nat lepas lengan gue sakit" rintih Nesha.

Tanpa memperdulikan rintihan Nesha, Nathan masih saja menariknya. Kenapa Nathan berubah 180 derajat, apa emang ini sifat aslinya Nathan?.

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang