6 👧

1K 50 0
                                    

Jam hari ini pukul 9 yang artinya istirahat di mulai.

"Heh maksud lo apa deket deket si Nathan" Ucap Selly sambil menghalangi jalan keluar Nesha dan Anika yang ingin segera ke kantin,  mereka sudah lapar di tambah harus menghadapi manusia jadi jadian sepeti ini.

"Lo mau jadi perawan tua dengan cara berdiri di pintu" Ujar Anika dengan suara kerasnya yang membuat seisi kelas yang mendengarnya ikut tertawa.

"DIIIIAAAMMMMM" Teriak Selly yang kembali membuat seisi kelas diam seketika.

"Lo juga diem yah ini tuh nggak ada hubungannya dengan lo!" Tunjuk Selly kepada Anika.

"Dan lo" Tunjuk Selly selanjutnya kepada Nesha "jauhi Nathan"

Setelah mengucapkan hal tersebut mereka langsung keluar dari kelas meninggalkan Nesha dan Anika yang tengah menatap mereka jengah.

"Dasar cabe kurang belaian" Ucap Anika sambil menggelengkan kepalanya.

Kemudian mereka berdua bergegas ke kantin.

Setelah berjalan cukup jauh dari kelas. Seseorang memanggil nama Nesha yang membuat siswa yang berada di koridor menatap mereka.

"NEEESHA" Teriak Nathan dengan lantang. Hasilnya tak sia sia meskipun tenggorokannya sedikit sakit Nesha menoleh kebelakang dan menghentikan langkahnya.

"Lo panggil kue tan?" Tanya Nesha sambil menunjuk dirinya sendiri tak lupa tampang bingungnya yang kentara sekali.

Nathan setengah berlari menghampiri Nesha "Iyalah siapa lagi" Jawabnya.

"Ouh. Ada apa?" Tanya Nesha lagi.

"Mau ke kantin kan? Gue ikut deh yah gue kan siswa baru di sini".

Nesha mengangguk paham " Ya udah yok jalan"

"Apa lo pada liat liat" Gertak Anika kepada siswi yang tengah berkumpul di koridor dan memandangi Nathan seperti ingin di telanjangi.

"Dih gue nggak liat lo yah" Jawab salah satu siswi tersebut.

"Udah biarin" Ucap Nesha sambil menahan badan Anika supaya tidak membuat hal senonoh kepada siswi tersebut.

Dan dengan setengah menyeret Anika mereka kembali melanjutkan perjalanan.

"Mau pesen apa nih,  biar gue yang pesenin" Ular Anika ketika mereka tengah berdiri di bibir pintu kantin. Mereka sesekali memandang sekeliling untuk mencari meja yang masih kosong.

"Gue batagor sama jus alpukat aja" Ujar Nesha sambil merogoh sakunya bermaksud mengambil uang.

"Lo apa?" Tanya Anika kepada Nathan yang sedari tadi hanya diam.

"Bakso aja deh sama air anget"

"Ok" Setelah mengucapkan kata itu Anika langsung mengantri ke stand pedagang.

Sedangkan Nesha dan Nathan masih berdiri di ambang pintu sambil melihat sekeliling.

"Eh itu ada meja kosong,  kita ke sana aja yuk" Ajak Nathan sambil menarik tangan Nesha hal itu harus di lakukan agar meja tersebut bisa di duduki olehnya.

"Oh iya iya" Jawab Nesha sambil menyeimbangkan langkah kaki Nathan yang berada di depannya.

Sepanjang berjalan semua mata para hawa selalu menatap ke arah Nathan dan sebaliknya tatapan membunuh, iri dan marah mereka lontarkan ke arah Nesha. 

"Udah nggak usah di pikiran jalan aja ayok" Ucap Nathan di telinga Nesha.

Dan hal tersebut membuat seisi kantin menatap mereka.

Nesha tidak biasa seperti ini di perhatikan oleh seisi kantin.

Hal yang dia rasakan seperti dulu ketika berjalan beriringan bersama Kennard bahkan saking ada yang tidak terimanya dia pernah mendapatkan perlakuan kasar dari kaka kelasnya yang dulu suka dengan Kennard.  Karena hal tersebut dia sedikit menjaga jarak dengan Kennard di sekolah.

Nesha tidak biasa di perhatikan seisi sekolah seperti ini,  apalagi dia masih kelas 11 dan masih 1 tahun lagi untuknya bisa keluar dengan selamat dari sini.

Nesha memang seperti ini sifatnya,  dia tidak mau datang terlambat dia lebih malu kalau di perhatikan seisi sekolah.

Bahkan pernah suatu ketika, ketika Nesha di tunjuk oleh guru seninya untuk mengisi acara di sekolahnya dia menyerahkan haknya kepada Anika yang notabennya tidak bisa menyanyi. Dan hasilnya Anika di atas panggung hanya menggerakan bibir dan tubuhnya seolah olah menyanyi sedangkan suara aslinya dari Nesha yang berdiri di belakang panggung. Sungguh lipsing yang sempurna.

"Eh mau berdiri terus gitu?" Ular Anika yang baru sampai sambil membawa pesanan mereka bertiga.

"Eh" Ucap Nesha yang tersadar dari lamunannya.

Dan di depannya sudah ada Nathan yang duduk dengan santai sambil memakan baksonya dengan lahap.

"Ko lo nggak bilang sama gue sih kalo udah sampai" Gerutu Nesha sambil mengambil posisi duduk.

Nathan masih menguyah bakso dalam mulutnya dengan lahap "lah kan gue tadi udah bilang,  lo nya aja yang kebanyakan ngelamun"

Nesha mencebikkan bibirnya

"Gue tau gue ganteng tapi nggak usah di lamunin segala lah orang gue aja di depan mata lo ini" Sambung Nathan sambil tertawa bahagia.

Nesha pun menatapnya dengan tatapan ingin membunuh "siap bang jago".

" Wkwkwk,  gue baca di twitter kalo orang kalah debat itu biasanya bilang kaya gitu" Ujar Nathan dengan tawa yang semakin kencang membuat perhatian seisi kantin menatap mereka bertiga terutama Nathan.

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang