12 👧

523 22 0
                                    

Setelah kemaren Nesha lomba dan seperti biasa di selalu juara. Maka kali ini dia berisiatif untuk menraktir teman teman sekelasnya. Itung itung ibadah.

"GUYS KEMAREN GUE LOMBA DAN SEPERTI BIASA NESHA YANG CANTIK INI DAN UNYU UNYU MENANG MAKA KALIAM HARI INI GUE TRAKTIR" Teriak Nesha di depan kelas berhubung dia tidak terlalu tinggi maka dia langsung naik ke meja paling depan.

Dan ucapan Nesha di sambut tepuk tangan riuh teman temannya.

Tiba tiba sebuah tangan menarik Nesha untuk turun dari meja yang tengah di naiki ini.

Karena terlalu bersemangat sampai tidak menyadari bahwa pijakannya terlalu pinggir dan ketika di tarik tangannya membuat gadis tersebut kehilangan keseimbangan nya.

Nesha sudah menutup mata untuk menahan rasa sakit akibat pantat yang mencium lantai keramik yang dingin ini.

"Gue belum mati kan" gumaman Nesha membuat sekitarnya yang mendengar sedikit terkekeh.

"AAKHHH, turunan gue Nathan" teriakan Nesha menggema di seluruh penjuru kelas.

Tanpa berdosa pun Nathan langsung melepaskan kedua tangannya di tubuh Nesha membuat gadis mungil ini berteriak lebih keras lagi.

"NATHAN BANGSATTT".

°°°

Segerombolan pemuda tengah menghabiskan waktu yang seharusnya untuk belajar malah berkumpul di warjok (warung pojok) belakang sekolah mereka. Mereka bertiga yang terdiri dari Nathan dan kedua temannya Mahen Mahendra dan Hendra Mahendra mereka adalah saudara kembar seperti Upin Ipin yang hanya selisih 5 menit.

"Jadi gimana tan tawaran gue menarik nggak" tanya Mahen sambil menaik turunkan alisnya. Tangan dan mulutnya masih sibuk berceloteh sambil memakan pisang goreng buatan pak Bejo.

Nathan masih diam seribu bahasa mulutnya masih sibuk menghisap rokok tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Mahen.

"Ayolah tan ini cuma untuk seneng seneng doang ko lagian cuma sekali, habis itu Lo bisa pergi".

"Sebejad bejadnya gue, nggak mungkin kue lakuiin itu yah anjing".

"Sello Tan sello" Mahen menenangkan Nathan yang sebenarnya dia sendiri pun takut terhadap cowok tersebut.

Hendra memang manusia paling keras kepala yang sialnya adalah sahabat Nathan sedari smp. Mereka bertiga bertemu di bangku SMP kelas 1 yang akhirnya bisa bertahan sampai sekarang.

Dan sekarang cowok tersebut masih mencoba membujuk Nathan yang sampai sekarang cowok itu masih sibuk dengan dunianya sendiri.

"Gini gini tan kalo Lo berhasil kita berdua bakal turutin dan bantuin apapun yang Lo mau. Termasuk dengan dia" ucapan Hendra yang satu ini membuat Nathan mengalihkan pandangannya pada sahabatnya yang duduk di depan dia.

Nathan bimbang di buatnya.

"Cuma sekali doang tan, lagian kan kemaren Lo kalah taruhan sama gue lah ini gue cuma minta satu permintaan aja ?".

Nathan menghela nafasnya gusar, dia bimbang sekarang.

"Nggak yang lain pokoknya" Final Nathan yang tidak bisa di ganggu gugat atau kedua remaja tersebut mau menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit.

°°°

"NESHA DI CARIIN NATHAN NOH" Teriakan dari Abi mengalihkan perhatian 2 gadis yang tengah tertawa entah apa yang mereka bahas.

Sedangkan gadis yang merasa namanya di sebut mengalihkan pandangannya kepada Abi. Menaikkan sebelah alisnya tanda bingung.

Matanya menatap sekeliling kantin tetapi tidak menemukan keberadaan cowok tersebut. Nesha hanya menggedikkan bahunya tanda acuh kemudian kembali sibuk dengan kedua sahabatnya.

"NESHA DI CARIIN NATHAN!" sekali lagi Abi berteriak kepada Nesha membuat seisi kantin melihat ke arah mereka. Entahlah apa yang membuat Abi berteriak seperti di hutan.

Nesha geram di buatnya langsung saja di berjalan ke arah Abi yang duduk di bangku pojok kantin.

Matanya sipit gadis tersebut menatap nyalang ke arah Abi yang tak membuat sedikitpun cowo tersebut takut, justru malah Nesha begitu cantik kalau sedang marah. Munafik bila Abi tidak mengatakan Nesha tidak cantik, malah cantik banget.

"Ababil Ababil Lo punya masalah hidup apa sih sini crita crita, jangan di Pendem sendiri udah gila nanti tambah gila lagi" ujar Nesha dia malah menarik kursi di bangku depan Abi dan mendudukkan bokongnya di kursi tersebut.

Abi menyeruk es tehnya sebelum menjawab pertanyaan Nesha "emang lo di cariin Nathan, nih" Abi menyodorkan selembar kertas dengan tulisan yang em seperti rumah yang terkena tsunami. Berantakan.

Tetapi Nesha tau itu tulisan siapa yang siapa yang menulis. Gadis dengan mata sipit itu membaca setiap kalimat yang ada di sana.

Nanti malem gue jemput jam 8.

Guratan di kening terlihat jelas tanda Nesha bingung. Tumben sekali si Nathan bersikap begini. Meskipun mereka kenal masih dalam hitungan bulan tetapi keduanya terlihat sangat akrab yang membuat semua orang merasa bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang dulunya beda sekolah dan sekarang bisa bersatu kembali setelah Nathan yang memilih pindah ke sekolah Nesha.

Nesha bangkit dari duduknya "Thank bil".

Abi hanya menganggukkan kepalanya tanpa berniat menjawab karena mulutnya masih sibuk menguyah bakso sambil melihat tiktok.

Nesha kembali berjalan ke arah Anika yang memang sedari tadi melihat interaksi antara Abi dan Nesha. Gadis tersebut selalu kepo dan ingin tahu apa yang tengah Nesha lakukan.

"Si Nathan nanti mau jemput gue jam 8 katanya" ucap Nesha sebelum Anika sempat bertanya.

Anika hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti "tumben banget".

Nesha pun hanya menggedikkan bahunya. Dia juga bingung karena sedari tadi tidak melihat Nathan karena biasanya mereka selalu pergi bertiga, Entahlah kemana perginya cowok tersebut.















🌻🌻🌻

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang