11. Cold Brezee

687 148 30
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

🌼🌼🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istana ... membawa sejuta kisah tentang kemegahan dan kemewahan, di saat yang sama juga membawa kisah tentang kepedihan. Tidak terkecuali siapa pun. Barang siapa yang mendapatkan perhatian dari yang mulia raja, maka hidupnya akan sangat beruntung. Sebaliknya, siapa pun yang tidak mendapatkan perhatian dari sang raja, maka hidupnya akan seperti berada di dalam neraka.

Brak!

Permaisuri tampak sangat marah pagi itu. Semua barang-barang di atas meja dalam kamarnya dijatuhkan ke lantai hingga pecah berserakan. Dia juga tidak tahu mengapa, emosinya akhir-akhir ini sangat tidak stabil.

Tabib istana mengatakan bahwa dirinya mengalami tekanan darah tinggi dan sudah disarankan meminum obat sesuai resep tabib. Namun, permaisuri merasakan kondisi tubuhnya tidak membaik.

“Permaisuri!” Dayang Zhao masuk ke dalam ruangan dengan wajah panik, memegangi tubuh permaisuri yang kini terduduk di lantai dengan tatapan kosong. “Yang Mulia! Apa yang terjadi, Yang Mulia?”

Tubuh permaisuri dibantu berdiri, kemudian didudukkan di atas ranjang. “Yang Mulia, Anda kenapa?”

“Aku tidak tahu. Tubuhku rasanya sangat menggigil dan sakit,” jawab permaisuri seraya menatap kosong ke arah barang-barang yang berserakan di lantai kayu.

Dayang Zhao meminta permaisuri untuk berbaring agar kondisinya membaik, kemudian menyuruh beberapa dayang untuk membersihkan kekacauan di dalam kamar itu.

“Di mana kaisar?” tanya permaisuri seraya menatap lemah.

“Kaisar sedang mengadakan rapat dengan para menteri, Yang Mulia,” jawab Dayang Zhao.

Sedikit lega, bagi permaisuri yang penting kaisar tidak pergi menemui Shiying. Dia memiliki ketakutan sejak melahirkan anak laki-laki beberapa tahun silam. Permaisuri merasa bahwa kaisar semakin menjauh, tidak mau menyentuhnya lagi, bahkan kini permaisuri jarang sekali bertemu dengan pria itu. Kaisar selalu tidur di paviliun teratai atau di kediaman salah satu selir.

Tentunya, tanpa perhatian dari kaisar, permaisuri merasa posisinya sebagai ibu negara sangat terancam. Terlebih lagi, kaisar selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi Shiying, membuat harga dirinya seperti diinjak-injak.

Tidak berselang lama setelah kamar dibersihkan, sarapan datang bersama secawan ramuan dari tabib, ramuan yang dibuat khusus untuk mengobati sakit yang diderita permaisuri.

Permaisuri perlahan bangun dari pembaringan. Wanita itu sama sekali tidak berselera. Hanya memakan sedikit sarapannya, kemudian meletakkan sumpit itu kembali.

“Yang Mulia, Anda harus banyak makan agar cepat sembuh,” ucap Dayang Zhao.

Permaisuri menggeleng. Wanita itu menarik lengan Dayang Zhao, kemudian membisikkan sesuatu.

Dayang Zhao yang mendengar bisikan permaisuri tampak terkejut, kemudian mengangguk paham.

“Baik, Yang Mulia. Akan segera hamba laksanakan.”

🍁ETHEREAL🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang