26 NIGHTLESS🔞

1.2K 119 24
                                    

CHAPTER 26

Warning🔞🔞🔞

Xie Yun melangkah memasuki kamarnya. Kamar di dalam paviliun utama istana, terlihat sangat megah dan dipenuhi dengan barang-barang mewah. Pemuda itu tersenyum puas kala memandang seorang lelaki yang kini duduk meringkuk di atas ranjangnya.

“Kau sudah bangun?” Xie Yun mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

Lelaki itu adalah Shiying. Sejak Shiying tertangkap dan dibawa ke istana ini kemarin, Xie Yun mengikat tangan dan kakinya dengan rantai kokoh yang dikaitkan pada pilar bangunan.

Shiying tertidur selama satu hari, membuat Xie Yun sempat khawatir dan memanggil tabib untuk memeriksa. Untungnya tabib itu mengatakan bahwa Shiying baik-baik saja. Hanya pingsan.

Melihat Shiying sudah bangun dan kini duduk di ranjangnya membuat Xie Yun cukup senang.

“Guru? Oh, tidak. Maksudku, Shiying,” panggil Xie Yun tanpa menaruh rasa hormat sedikit pun.

Shiying mengangkat wajah, menampilkan tatapan tajam. “Kenapa?”

“Heum? Apa maksudmu?” tanya Xie Yun.

“Kenapa kau menyakiti Baili? Dia saudaramu!” Setiap kata yang keluar dari mulut Shiying terdengar sangat dingin.

Senyum di bibir Xie Yun menghilang, digantikan dengan ekspresi datar. “Aku sudah menawarinya untuk bergabung denganku, tapi dia tidak mau. Jadi bukan salahku jika dia harus tersingkir.” Xie Yun naik ke atas ranjang, mendekatkan wajah, kemudian melanjutkan ucapannya, “Lagi pula, tidak boleh ada dua putra mahkota di kerajaan ini. Hanya boleh ada satu raja dalam sebuah negeri.”

Plak!

Tamparan yang sangat keras dilayangkan ke pipi Xie Yun. Shiying tidak mampu lagi membendung amarahnya.

Xie Yun mengusap memar di pipinya, kemudian tersenyum remeh. “Apa hanya ini yang kau bisa?”

Air mata Shiying mengalir deras, membasahi pipi. Tidak percaya bahwa dirinya telah membesarkan seorang iblis. Iblis itu bahkan tega membunuh saudaranya sendiri. “Kau tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang telah membunuh orang tuamu.”

Xie Yun langsung mencengkeram rahang Shiying dengan cukup kuat. “Jangan sebut orang tuaku dengan mulutmu!” bentaknya. “Kau dan kaisarmu yang telah membunuh mereka! Jadi jangan pernah samakan aku dengan kalian!”

Mengabaikan rasa sakit di rahangnya, Shiying membalas, “Kedua orang tuamu mati karena keserakahan orang-orang di sekelilingnya!”

“Cukup!”

Tatapan Shiying yang berurai air mata entah mengapa membuat hati Xie Yun sangat sakit. Dia sangat ingin membalas dendam dan menyiksa Shiying, namun hati kecilnya berkata lain. Ada sesuatu di dalam dirinya yang terasa berbeda jika itu menyangkut Shiying.

“Bunuh saja aku ... hiks ... bunuh saja aku!” teriak Shiying.

Xie Yun melepaskan cengkeraman tangannya. Namun hal itu tidak membuat Shiying berhenti menitikkan air mata. Justru air mata itu semakin deras mengalir.

“Aku hanya ingin menikah dengan Guru.”

“Guru, aku akan selalu mengikuti Guru seumur hidupku.”

Kata-kata Baili kembali terngiang di telinganya. Saat ini, yang dipikirkan Shiying hanyalah keselamatan Baili. Dia bahkan tidak tahu apakah Baili masih hidup. Dan yang paling membuat Shiying menyesal adalah bahwa dirinya tidak pernah membalas pernyataan cinta pemuda itu.

“Hiks ... bunuh saja aku ....”

“Tidak. Tidak semudah itu. Aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah,” ucap Xie Yun. Tangan pemuda itu mulai bergerak menyentuh leher Shiying. Kegelapan kembali menguasai hatinya yang sempat bimbang. Tertawa sinis, kemudian berucap, “Aku akan menyiksamu dengan cara yang lain. Kau akan terus berharap untuk mati, tapi aku tidak akan membiarkanmu mati. Kau akan terus mengingat pria pertama yang menyentuhmu adalah aku, dan bukan Kaisar Hou. Kau akan sangat malu untuk menyebut dirimu sebagai pendeta suci.”

🍁ETHEREAL🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang