Part 2

28.4K 5.2K 922
                                    

Siap mengikuti perjalanan Farid dan Citra sampai akhir?

*
*

Citra memasukkan alat-alat tulisnya. Ia melirik sebelahnya, dimana seorang gadis tengah tertidur dengan kepala yang bersandar di meja.

"Zar, bangun. 10 menit lagi bel pulang."

Zara mengerjapkan mata, ia segera beranjak berdiri untuk keluar kelas. Citra sudah paham dengan tingkah laku Zara setiap harinya, dan ia memakluminya.

Ddrtt..

Ponsel Citra bergetar, ia melirik layar ponsel, dimana terdapat pesan dari sang Papa.

Papa
Cantik, hari ini gak di jemput Papa, ya? Karena siang ini Papa akan flight ke Kalimantan.

To: Papa
Iya, Pa. Safe flight yaa, i love you.

Papa
Love u more, Cantik. Jaga diri baik-baik, ya.

Baiklah, untuk hari ini Citra akan pulang menaiki kendaraan umum.

****

"Lo pulang di jemput bokap lo, Cit?" Tanya Zara seraya mengigit-gigit sedotan minumannya.

"Engga, Papa gue flight ke Kalimantan. Jadi gue pulang naik Ojek aja kayaknya."

"Yah, Ojek gak seru. Cobain naik angkot, belum pernah kan pasti?"

Citra menggeleng kecil, "belum, lo cantik-cantik suka naik angkot?'

Mendengar itu, Zara tertawa renyah, "setiap berangkat sama pulang sekolah, gue selalu naik angkot sama Fara."

"Bokap lo?"

"Bokap gue kerja, gak keburu kalo harus anter gue sama Fara dulu, beda arah soalnya."

Citra mengangguk paham.

"Gimana kalo kita ke Mall dulu? Gue bilang ke Fara kalo gue mau kerja kelompok sama lo, biar nanti Fara pulang duluan," ucap Zara.

"Dih, jangan gitu, Zar. Kasihan adek lo."

Zara segera berlalu menghampiri Fara yang tengah menunggunya didekat pagar sekolah. Terlihat Zara dan Fara berbicara panjang sampai akhirnya Fara pergi.

Citra pun menghampiri Zara yang tengah tersenyum puas.

"Adek gue orangnya percayaan banget, gampang di kibulin. Udah yuk cabut," ucap Zara seraya menarik tangan Citra untuk keluar sekolah.

Citra dan Zara berjalan menuju pangkalan angkutan umum, menaiki salah satu angkutan umum untuk menuju sebuah Mall.

Di Mall, keduanya menghabiskan cukup banyak uang. Karena memang mereka memiliki tabungan yang cukup banyak, sampai tak terhitung sudah seberapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk berbelanja.

"Cit, gue mau beli es krim itu dulu deh," ucap Zara dengan menunjuk sebuah stand es krim yang berada di pinggir jalan.

Citra mengangguk saja, keduanya memesan es krim, sesekali Zara menjahili tukang es krim yang ternyata sedikit ngondek.

Melihat itu, Citra tak bisa menahan tawanya.

"Zar, lo bener-bener ya."

"Jaman sekarang cewek-cewek cantik pada lesbong," ucap penjual es krim.

SAVIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang