SAVIOR [END]

Part 9

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi temen-temen Muslim!❤️

****

Hari ini tepat 5 bulan Citra bekerja di Perusahaan Farid, dan hari ini adalah tepat 10 tahun Perusahaan milik orang tua Farid sudah berdiri, yang sekarang sudah di ambil alih oleh Farid.

Setiap ulang tahun Perusahaan, keluarga Farid melakukan pesta yang akan dihadiri oleh kolega-kolega Perusahaan Wiraatmaja Company, juga beberapa kerabat yang Farid undang.

Tentu semua karyawan hadir disana, begitupun dengan Citra. Gadis itu akan merasa senang karena di acara ini Farid mengundang teman-temannya termasuk Abyan, tentunya Abyan akan mengajak Zara, sehingga Citra tak akan merasa bosan dan kesepian.

Farid memberikan sambutan kepada semua tamu yang hadir dengan berdiri didepan semua orang.

"Selain itu, ada satu hal yang ingin saya utarakan malam ini."

"Citra Desmaputri Cantika," ucap Farid seraya mengulurkan tangannya kearah Citra.

Citra tampak bingung, tetapi ia tetap menerima uluran tangan Farid, dirinya berdiri disebelah Farid.

"Biar saya perkenalkan gadis ini pada kalian, Citra adalah sekretaris saya."

Farid menatap seluruh tamu, lalu menoleh menatap Citra.

"Dan calon istri saya."

****

Acara selesai, Citra menunggu Farid yang tengah berbincang dengan petugas dekorasi.

Sebenarnya Citra ingin pulang sendiri, tetapi Farid tetap memaksanya untuk menunggu Farid.

"Ekhem!"

Citra menoleh, ia menatap sebal Farid yang berada di hadapannya.

"Sebenernya apa yang Pak Farid mau? Kenapa Pak Farid tiba-tiba bilang kalau saya ini calon istri Pak Farid?"

"Karena memang itu kenyataannya," ucap Farid.

"Tapi-- ah, ini gak masuk akal."

"Besok saya akan menemui keluarga kamu, setelah itu kita bisa mencari gaun dan cincin."

Citra membelakkan mata mendengarnya, "Bapak sudah gila, ya?"

"Saya waras, ayo kita pulang, sudah malam."

Citra menghentakkan kakinya kesal melihat Farid yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil. Ia segera mengikuti Farid dan mereka pun menuju rumah Citra.

****

Hari minggu pagi, Farid sudah berada dirumah Citra, ia tengah berbincang dengan Dewi seraya menunggu Citra pulang. Dewi mengatakan jika Citra tengah berjogging.

"Assalam-- Pak Farid?"

"Pagi, saya sudah menunggu kamu cukup lama. Jadi bisa kita langsung pergi mencari gaun?"

Dewi beranjak mendekati Citra, "sebentar ya Pak Farid, biar saya bicara terlebih dahulu dengan Citra."

Dewi membawa Citra masuk kedalam kamar gadis itu, ia mengunci pintu kamar Citra rapat-rapat.

"Pria itu bos kamu? Kenapa bisa kamu akan menikah dengan dia?"

"Ma.."