Part 14

26.2K 5.1K 951
                                    

Jantung Citra terasa seperti berhenti berdetak, ia tak salah dengar? Farid mengatakan bahwa pria itu mencintai Zara, sahabatnya?

Ia menatap Farid yang sudah memejamkan mata, memasuki alam bawah sadarnya. Mengapa hati Citra terasa sakit sekali?

Citra beranjak, berjalan tertatih menuju kamar mandi. Ia menatap dirinya di pantulan cermin, terdapat banyak tanda yang dibuat oleh Farid di sekujur tubuhnya. Perlahan air mata Citra mulai menetes, ia membuka keran shower dan membiarkan air membasahi tubuhnya.

Citra duduk di lantai dengan memeluk kakinya kuat-kuat, ia menangis terisak dibawah guyuran shower.

Sejak puku 2 pagi hingga saat ini pukul 3, dirinya baru menghentikan tangisnya. Citra melanjutkan mandi dan memakai pakaiannya, lalu memutuskan untuk beristirahat di kamar tamu.

Tetapi ia tak bisa tertidur, ia masih menangis hingga Adzan Subuh berkumandang. Citra memutuskan untuk shalat Subuh terlebih dahulu lalu memaksakan dirinya untuk tertidur.

****

Farid mengerjapkan mata ketika cahaya silau matahari memasuki kamarnya melalui ventilasi, ia mengerang saat merasakan kepalanya yang terasa sangat pusing.

Peralahan tangannya meraba sisi sebelahnya, tak ada Citra. Ia membuka mata lebar-lebar dan terkejut saat mendapati dirinya tak mengenakan sehelai pakaian.

"Jangan sampai--shit," umpat Farid ketika melihat noda darah di sprei ranjangnya.

Farid segera bangkit dan memakai celananya, ia mengecek kamar mandi dan seisi rumah, tak menemukan Citra.

"Citra.." panggil Farid sepanjang dirinya mencari Citra.

"Citra.."

Terakhir Farid mengecek Citra di kamar tamu, ia menemukan Citra yang tengah tertidur diatas ranjang. Segera Farid mendekati Citra.

"Citra, maaf saya--"

Saat Farid menyentuh tangan Citra, ia terkejut ketika merasakan suhu tubuh Citra sangat panas, pria itu mengecek kening Citra, ternyata suhunya lebih panas. Wajahnya sangat pucat dan mata wanita itu terpejam rapat, tapi Farid tahu jika Citra habis menangis, matanya sangat sembab.

"Citra, maafkan saya," lirih Farid merasa bersalah.

Ia kembali menuju kamar untuk mengambil ponselnya, Farid akan memanggil Dokter kerumahnya untuk memeriksa Citra.

****

Dokter memeriksa tubuh Citra, wanita itu sudah terbangun beberapa menit yang lalu, hanya saja tak mengucapkan apapun.

"Gimana, Dok?"

"Sepertinya Bu Citra sedang mengalami syok berat, apa Bu Citra semalam mandi dengan waktu yang cukup lama?"

Citra mengangguk lemah, membuat Dokter tersenyum kecil, "itu yang menyebabkan Bu Citra demam, nanti saya kasih resep obatnya ya, bisa ditebus di Apotek terdekat."

Setelah Dokter memeriksa Citra, Farid mengantar Dokter tersebut hingga depan pintu, lalu menuju Apotek untuk membeli obat yang telah di resepkan, ia juga membeli bubur untuk Citra.

Saat Farid kembali, Citra sudah memejamkan matanya lagi. Tetapi Farid tahu jika Citra tak tertidur, ia mendekati Citra, duduk di pinggir ranjang.

SAVIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang