SAVIOR [END]

Part 17

Hai, udah masuk 10 hari terakhir Ramadhan, saya izin untuk jarang update dulu ya. 

****

Semakin hari hubungan Farid dan Citra semakin membaik. Farid sudah mulai terbuka pada Citra, tak sekaku sebelumnya. Itu juga berkat Citra yang selalu mencairkan suasana.

Hari ini Citra akan ke kantor Farid untuk mengantarkan makan siang, sebelumnya Citra sudah mengabari Farid, dan Farid mengatakan akan ada pertemuan hingga pukul 1 siang.

Tetapi Citra tetap mengantar makanan untuk Farid.

"Siang Nita, Pak Farid udah selesai meeting?" Tanya Citra pada resepsionis.

"Siang Bu Citra, belum, Bu. Kemungkinan 15 menit lagi. Bu Citra ingin menunggu?"

"Iya, saya tunggu di ruangannya. Nanti tolong bilangin Pak Farid kalau saya udah di ruangannya ya," ucap Citra.

"Baik, Bu Citra."

"Terima kasih, Nit."

Citra menaiki lift untuk menuju ruangan Farid, sesampai di ruangan Farid, ia duduk di sofa. Sudah hampir 3 bulan dirinya tak menginjakkan kaki di ruangan ini.

Ceklek..

Pintu terbuka, Citra pikir itu Farid, tetapi ternyata ia salah, yang membuka pintu adalah seorang perempuan.

"Eh?" Bingung perempuan itu.

"Kamu siapa? Ada perlu dengan Pak Farid? Tapi beliau masih meeting."

"Saya Dian, Sekretaris Pak Farid. Mohon maaf sebelumnya, saya tidak mengenal Ibu karena saya tidak tahu jika Pak Farid sudah menikah."

Citra mengangguk mengerti, "tidak apa-apa, saya Citra, istri Pak Farid. Sekitar 10 menit lagi kok selesai meetingnya."

"Saya cuma mau naruh berkas, Bu."

Dian berjalan mendekat, menaruh berkas diatas meja Farid lalu kembali berlalu.

"Saya permisi."

Citra menatap sesuatu yang terjatuh saat perempuan itu melewatinya, ia mengambil dan hendak mengembalikannya, tetapi saat ia melihat benda itu, seketika Citra terdiam mematung.

****

Farid masuk kedalam ruangan, ia melihat Citra yang tengah duduk di sofa seraya memainkan ponsel. Farid mendekati Citra dan mengusap kepala Citra.

"Hai, udah lama ya? Maaf karena kamu udah nunggu lama."

"Gapapa kok," ucap Citra, ia menaruh ponselnya di tas, lalu menyuruh Farid untuk duduk di sebelahnya.

"Sini duduk, pasti lapar, apa perlu Citra suapin?" Tanya Citra.

Farid terkekeh kecil, "gak usah, Cit. Saya bisa makan sendiri, saya bukan anak kecil kok."

Citra mengangguk saja, ia membuka makanan yang ia bawa, lalu menyerahkan pada Farid, membiarkan Farid makan.

"Kamu gak makan?" Tanya Farid.