Part 16

28.3K 5.1K 792
                                    

Untuk yang bingung sama timeline cerita SAVIOR, ku jelaskan sedikit ya. Cerita SAVIOR mengikuti A dan Z versi wattpad, yang dimana Citra dan Farid menikah ketika Zara dan Abyan sudah memiliki 3 anak, Arshaka berumur 5 tahun, Aryan dan Zyana beranjak 3 tahun.

Kenapa Citra belum lulus sedangkan Zara sudah selesai Koas? Karena di cerita A dan Z, dijelaskan Zara gak pernah ambil cuti, cuma saat lahiran aja abis itu masuk lagi (cutinya gak lama) sedangkan disini Citra sering ambil cuti karena dia kerja, kumpulin uang untuk biaya sekolah Meli dan kasih uang ke Dewi (karena saat itu Citra belum deket sama Farid)

Oke jadi gitu aja, semoga paham huhu.

Part ini tidak di sarankan dibaca saat sedang berpuasa, untuk yang dibawah umur bisa skip saja ;)

****

Citra hanya diam, tak membalas pelukan Farid ataupun mengeluarkan suara. Membuat Farid melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Citra.

"Citra.."

"Untuk apa Citra pulang?" Tanya Citra dengan suara dingin.

"Cit, jangan seperti ini. Kamu istri saya dan sedang mengandung anak saya. Saya mohon, pulang Cit."

"Bang Farid belum puas menyakiti Citra?"

Farid menggeleng, "engga, Citra. Tujuan saya mengajak kamu pulang bukan karena ingin menyakiti kamu lagi. Tapi saya ingin memperbaiki semuanya, saya ingin memulai hidup dengan kamu."

"Saya mohon, kasih saya kesempatan, saya gak akan menyakiti kamu lagi."

Citra menghembuskan napas, tidak ada salahnya jika ia memberikan Farid kesempatan untuk memperbaiki semuanya, lagipula dirinya tidak enak hati jika terus-terusan tinggal dirumah Zara yang sudah berkeluarga.

Citra menjauhkan tangan Farid yang berada di bahunya, lalu mendekati Zara, ia memeluk tubuh Zara dengan erat.

"Zar, makasih karena lagi-lagi lo udah menolong gue, gue pamit pulang, ya."

"Cit, kamu yakin mau pulang?"

Citra mengangguk, "hm, gue akan mencoba kasih kesempatan untuk Bang Farid."

Zara menghela napas, ia tak bisa melarang keputusan Citra, ia membalas pelukan Citra dengan erat, mengusap punggung Citra.

"Jaga kesehatan kamu, kesehatan baby kamu, kalau ada apa-apa telpon aku, aku dan Aby selalu bersedia bantu kamu."

Citra mengangguk, ia melepaskan pelukannya, "sekali lagi makasih banyak Zar, Kak."

Citra beralih mendekati Arshaka, ia mengusap kepala Arshaka dengan lembut, "Arshaka, Tante Citra pamit pulang ya, kapan-kapan kita main lagi."

Arshaka mengangguk, anak itu memeluk tubuh Citra dengan singkat, "iya, Tante. Nanti kita main lagi ya."

****

Farid pulang lebih awal hari ini, ia juga membeli makanan untuk Citra. Karena akhir-akhir ini Citra jarang sekali makan, ia tak napsu makan dan setiap kali dirinya makan, selalu mual dan berakhir di muntahkan kembali.

"Citra.."

Farid menghampiri Citra yang tengah sibuk didepan laptopnya, ia menutup laptop Citra dan menaruh makanan yang ia beli di atas meja.

"Pasti belum makan? Ayo makan dulu," ucap Farid.

"Gak laper."

"Cit, lapar atau tidak, kamu harus makan. Ada nyawa di dalam perutmu."

SAVIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang