Farid hendak masuk kedalam mobilnya, tetapi seseorang menahannya.
"Susah sekali untuk bertemu Kakak Ipar."
"Ada apa kamu mencari saya?" Tanya Farid tanpa basa basi.
"Karena Kakak gue nikah sama cowok tajir, maka dari itu Kakak Ipar gue harus memberikan apa yang di inginkan Adik Iparnya, dong?"
Farid tersenyum miring, "Adik Ipar? Dari bagian mana anda bisa disebut Adik Ipar saya?"
"Karena Citra masih Kakak gue, lo suami Citra. Jadi gak ada salahnya kalau gue minta uang sama lo. Dan lo sebagai Kakak Ipar yang baik, lo harus memberikan gue uang."
"Jangan harap saya akan memberikan anda dan Ibu anda sepeserpun uang, kalian sudah cukup meminta uang pada Citra dan saya. Saya tidak akan memberikan kalian uang lagi, karena kalian bukan keluarga Citra."
Meli berdesis kesal, "jadi lo gak mau kasih gue uang?"
"Sama sekali tidak."
"Oke, lo ingin bermain-main sama gue, kita liat nanti."
Meli berlalu dari hadapan Farid, sedangkan Farid segera masuk kedalam mobil. Entah mengapa dirinya ingin sekali cepat sampai dirumah, tetapi saat tengah berada di jalan, seseorang menelepon dirinya sehingga Farid tak bisa langsung pulang.
****
Ting nung! Ting nung! Ting nung!
Citra membuka pintu, dihadapannya terdapat Meli yang berderai air mata.
"Mel, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis?"
"Kak Citra," Meli memeluk tubuh Citra, menangis dalam pelukan Citra.
"Masuk dulu yuk, cerita di dalam."
Citra membawa Meli masuk, mereka duduk di sofa. Meli masih menangis, sedangkan Citra berusaha untuk menenangkan Meli.
"Mel, selesaiin dulu nangisnya, setelah itu kamu bisa cerita sama Kakak."
Citra menghapus air matanya, menatap Citra dengan wajah sedihnya.
"Meli hamil, Kak. Meli takut Mama marah, Meli gak tau harus apa, Meli.. Kak, tolong Meli."
"Hamil? Siapa yang hamilin kamu, Mel?" Tanya Citra terkejut.
Meli menggeleng kecil, "Meli gak bisa kasih tau, Meli takut."
"Jangan takut, Mel. Bilang sama Kakak, Kakak bakal minta pertanggung jawab cowok yang udah menghamili kamu."
Meli kembali menangis, ia memukul-mukul perutnya, "cowok itu justru menyuruh Meli untuk aborsi."
Citra menahan tangan Meli yang memukul perutnya sendiri, "engga, Mel. Anak itu gak salah, jangan kamu aborsi. Kalau kamu gak mau kasih tau siapa yang udah menghamili kamu, Kakak akan mencari tau."
"Biar Kakak temani kamu ke Dokter, ya?"
Meli mengangguk lemah, saat Citra hendak beranjak berdiri, Farid pulang. Pria itu mengernyit bingung saat melihat adanya Meli dirumahnya.
"Ngapain dia disini?" Tanya Farid.
"Bang, Citra mau antar Meli. Boleh ya?"
"Engga, untuk apa kamu masih berbaik hati sama dia, Cit?"
"Bang Farid, Citra mohon sekali aja. Citra mau membantu Meli, dia dalam masalah. Boleh ya?"
"Tapi setelah ini saya gak ingin kamu berurusan lagi sama dia."
Citra tersenyum kecil, ia mengangguk saja dan segera menuju kamarnya untuk bersiap-siap, meninggalkan Meli dan Farid.
"Apa yang anda rencanakan?" Tanya Farid pada Meli.
![](https://img.wattpad.com/cover/302842416-288-k752634.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR [END]
Romance[SPIN OFF A DAN Z] Sehabis hujan pasti ada pelangi, tetapi tidak dengan Citra. setelah terlepas dari rasa sakit, ia harus terikat dengan rasa sakit lainnya. Start: 25 Febuari 2022 End: 25 Mei 2022 #1 in SAVIOR (16/2/22) #1 in Farid (12/4/22) #1 in C...