Part 11

23.4K 4.8K 896
                                    

Suasana pagi hari ini sangatlah ramai. Ya, mereka semua sibuk mempersiapkan akad pernikahan Farid dan Citra yang akan dilangsungkan di halaman belakang rumah Farid. Karena memang Farid sengaja tak menyewa tempat, dikarenakan halaman belakang rumahnya cukup luas, hanya di dekor saja. Barulah esok harinya mereka akan mengadakan resepsi di sebuah ballroom hotel.

Mata Citra tak teralihkan dari sebuah foto yang berada di genggamannya. Foto dirinya bersama kedua orang tuanya, saat Citra masih berusia 10 tahun.

"Bunda, hari ini Citra bakal jadi seorang istri dari pria yang Citra cintai dari dulu. Bunda pasti seneng kan karena Citra menikah sama laki-laki yang Citra cintai?"

Seorang perias yang tengah merias wajah Citra ikut tersenyum mendengarnya, "Mba, sudah selesai, coba dilihat cerminnya."

Kepala Citra mendongak, ia menatap dirinya di pantulan cermin, terdiam beberapa saat. Tak menyangka jika wajahnya sangat berbeda dari biasanya.

Karena Citra jarang sekali mengenakan make up, jika mengenakan pun hanya tipis. Tapi kali ini Citra benar-benar tidak bisa mengenali wajahnya sendiri.

"Gimana? Suka, Mba?" Tanya sang perias.

Citra mengangguk cepat, "suka banget, makasih ya, Mba."

"Sama-sama, Mba Citra."

Pandangan Citra beralih pada kotak yang diberikan Farid kemarin, ia mengambil kotak tersebut dan mengeluarkan mahkota yang berada didalamnya.

"Mba, boleh tolong pakaikan ini?"

"Tentu."

Citra tak bisa menahan senyumnya saat mahkota itu di pakaikan di kepalanya, ia sangat bahagia.

****

Farid berjalan menuju kursi yang dimana sudah ada Paman Citra, Ayahnya, dan 2 orang kerabatnya yang menjadi saksi pernikahannya. Ia duduk dengan tegap dihadapan Paman Citra dan memberikan senyum kecil.

"Siap, Nak Farid?"

"Siap, Wa."

Paman Citra mengulurkan tangannya, Farid pun menjabat tangan tersebut dengan erat.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Farid Wiraatmaja bin Prasatya Wiraatmaja, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Keponakan kandung saya, Citra Desmaputri Cantika binti Almarhum Zaidan Zulfikar. Dengan maskawin 150gram logam mulia dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Citra Desmaputri Cantika binti Almarhum Zaidan Zulfikar dengan maskawin 150gram logam mulia dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

Jabatan tangan terlepas, mereka semua mengangkat tangan untuk berdoa. Tak sengaja Farid melihat keberadaan Zara bersama Abyan dan ketiga anaknya.

Ayah Farid menepuk bahu Farid, membuat Farid mengalihkan pandangannya. Semua mata kini tertuju pada seorang gadis cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang tengah berjalan kearah Farid dengan kepala tertunduk.

Sesampainya Citra dihadapan Farid, gadis itu tak berani mendongakan kepala, tanpa diduga mereka semua, Farid mengangkat dagu Citra agar Citra melihat wajahnya.

"Terima kasih sudah memakai mahkota ini, Citra."

Citra tak mengerti mengapa Farid mengatakan hal itu, tetapi detik berikutnya dirinya kembali terkejut saat Farid mengecup keningnya dengan singkat.

****

Citra merekahkan senyumnya ketika melihat Zara mendekat kearahnya bersama Abyan dan ketiga anak mereka.

SAVIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang