♫•Kusuka by. Adam Suraja•♬
Soundtrack untuk bab kali ini.
Demi kenyamanan, utamakan vote terlebih dahulu sebelum membaca ya. Setelah membaca, jangan lupa komen hhe.
Komen kek, biar aku seneng and happy kiyowo😁
______
Akhirnya cowok itu menghentikan langkahnya. Begitu pun denganku. Aku langsung menarik tanganku paksa dari cekalan cowok itu.
"Lo siapa sih? Terus, ngapain lo bawa gue ke sini?!" tanyaku mengintrogasi.
"Udah, kenalan nya nanti aja. Sekarang, lo pengen masuk ke sekolah kan?"
Dengan perasaan yang sedikit ragu, aku pun mengangguk sebagai jawaban.
"Gue tahu apa yang harus kita lakuin supaya kita bisa masuk ke sekolah tanpa melalui pintu gerbang depan," ucap cowok yang belum ku ketahui namanya itu.
"Caranya?"
"Liat, di sini ada pohon mangga."
"Maksud lo? Kita harus manjat pohon ini gitu?" tanyaku seraya membulatkan kedua bola mataku. Pasalnya, aku tidak bisa memanjat. Sejak kecil, aku belum pernah manjat pohon.
"Iyalah. Apalagi? Buruan naik!" titahnya.
Aku menggeleng, "gue nggak bisa!"
Cowok itu berdecak, "belum juga dicoba udah bilang ga bisa. Payah!"
"Gue emang ga bisa!"
"Gue contohin, nih."
Cowok itu pun mulai memanjat ke pohon mangga yang kini berada di depan kami.
"Nih, langkah yang pertama, kedua tangan lo berpegangan ke pohon. Terus, kaki lo juga naikin satu-satu. Udah gitu, lo maju terus tangan lo pegangan ke dahan pohon terdekat dulu. Begitu juga seterusnya sampe pas lo udah deket sama benteng, lo tinggal pindah aja dari pohon ke benteng," jelasnya panjang lebar.
"Tapi, gue takut," lirih ku.
"Nggak usah takut. Gue pasti bantuin lo. Jadi, ayo buruan naik!"
Dengan penuh keraguan, aku pun mulai melangkah mendekat ke arah pohon mangga. Kemudian, kedua tanganku mulai berpegangan pada pohon, lalu disusul dengan kaki yang ku naikkan satu persatu.
Lantas, aku pun mulai maju dengan pelan menuju ke dahan pohon yang pertama. Huh, ini benar-benar membuat jantung dan tubuhku bergetar hebat. Pasalnya, ini adalah pengalaman pertama bagiku.
Meski dengan perasaan takut, aku terus memanjat dengan perlahan. Hingga akhirnya, aku sampai di dahan pohon yang posisinya berdekatan dengan benteng sekolah. Ternyata, benteng ini adalah benteng yang bertepatan di toilet siswi.
Dia mengulurkan tangan padaku untuk memberi bantuan. Aku pun memegang tangannya, dan perlahan mulai merangkak mendekati cowok itu yang sudah duduk di atas benteng.
"Hati-hati." Dia memperingati ku untuk berhati-hati. Aku pun mengangguk.
Setelah bersusah payah, akhirnya aku bisa sampai di benteng. Sekarang, aku pun bisa bernapas sedikit lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHARISA [Selesai]
Fiksi Remaja𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐀𝐭𝐭𝐞𝐧𝐭𝐢𝐨𝐧! 𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐤 𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐞𝐧𝐫𝐞 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚. 𝐒𝐨, 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐨𝐧𝐟...