Perang Dingin

604 50 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























Raffi memberi kode pada Yaffie, jika seperti nya mereka harus pergi, atau pisah meja seperti Nissa dan Gita. Biarlah dua perempuan yang tengah beradu pandang itu bebas baku hantam sebentar lagi.

Saat Willo kembali dengan mapan di tangan nya, Rafif langsung menyambar nya, dan menaruh baso pesanan nya dan Yaffie di meja yang baru saja mereka duduki "loh, kok pisah meja lo pada?" tanya Willo, dengan wajah kebingungan

"gamau ganggu lo aja, biar lo bisa asik ngobrol sama dua istri lo itu."

Sindir Yaffie, lalu melahap baso nya. Willo menatap kedua teman nya jijik, kemudian ia beralih ke meja nya, dimana ada kedua cewe cantik primadona sekolah nya.

"nih kak, Zia" Willo menaruh dua mangkuk baso , satu di depan Zia, dan satu lagi di depan Kathrine. Setelah itu, Willo malah duduk di samping teman smp nya dulu itu, iya Zia.
"Will, tau ga? bulan depan gue ada camping lagi" ucap Zia, penuh semangat, Willo pun merespon nya dengan tak kalah semangat.

Yaffie dan Rafif yang melihat itu geleng - geleng kepala "pertarungan antara kubu kakak kelas dan adik kelas akan segera di mulai, fie" ucap Rafif, sambil mengigit pipet teh dingin nya "iya, gue setuju banget fif, kira - kira siapa yang menang?" sambung Yaffie, pamer kebodohan.

Mereka terlalu asik jadi komentator perang dingin Kathrine dan Zia untuk memperebutkan Willo, sehingga mereka lupa kalo pacar
mereka udah duduk di sana "Mik, mereka kenapa?" tanya Yena, sedangkan Mikha hanya geleng - geleng kepala saja "Yaffie, kalian ngapain sih?" Mikha menepuk bahu kekasih nya, dan hal itu berhasil membuat Yaffie menoleh kan kepala nya

"tuh, lagi perang"

"Iya, mik, sayang, kita lagi jadi komentator dadakan" jawab Rafif, lalu menoleh juga ke arah Yena yang ada di samping nya "aneh - aneh aja kalian" Yena terkekeh pelan, begitu juga dengan Mikha "ih! seru tau yang!" tungkas Yaffie, dan di angguki semangat oleh cs nya Rafif. benar - benar besprend for eber.

"Yaudah sana lanjutin aja jadi komentator dadakan, kita ngambek karna di cuekin"

Yaffie dan Rafif baru saja memutar tubuh mereka untuk kembali menatap Kathrine dan Zia, yang sama sama tengah mengunyah baso, sambil menatap satu sama lain tajam.

"ih ga gitu yang!"

Yaffie langsung merangkul kekasih nya, sedangkan Rafif memutar tubuh nya kembali menatap Yena, lalu mengecup pipi nya "yaudah, gini aja... ikut jadi komentator gimana?" Yaffie dan Rafif langsung saling melirik, Yena dan Mikha juga begitu.
















Ganteng - ganteng, Second choice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang