Willo sekarang lagi di arena balapan sama Wira, kebetulan sehabis Wira temenin Willo sarapan, papa nya langsung pulang dari rumah mereka. Alhasil, karna bosen di rumah terus, Willo ngajak Wira untuk pergi ke arena balapan.
"gue sayang nyawa will, lo aja yang balapan deh hari ini" Wira mengambil tempat duduk, lalu merogoh ponsel nya dari saku celana "dih, ohh mau nonton Yaresh ya?" tebak Willo, membuat pipi Wira mendadak merah padam "paan sih? yakali!" tungkas nya, lalu menutupi sebagian wajah nya dengan ponsel.
Willo terkekeh kecil
"ya elah, gengsi lo noh, setinggi menara ilfeel"
"MENARA EIFFEL, SAT!"
Kini Willo tengah bersiap - siap di atas motor nya, di samping nya ada Riki, dan Yaresh. Sembari tadi, Willo sama Riki ngeliatin Yaresh dan Wira yang saling lirik - lirikan.
"ya elah, samperin kek bilang semangat" sindir Riki, dan dengan iseng nya menendang motor sang kakak "si bangsat! jan dorong - dorong!" omel Yaresh, membuat Willo dan Riki langsung tertawa "eh, Sunan ga ikut ke sini?" tanya Riki, mengalihkan pembicaraan "ada kerkom, kan dia mau naik kelas 11" jawab Willo.
"lo juga, udah tau mau naik kelas 10, malah balapan"
"lah elo? bentar lagi kuliah!" timpal Riki, karna gak terima di bilang begitu "ya gue mah gakpapa, nganggur lulusan sma gak malu - malu amat" ucap nya, sangat enteng, membuat Riki hanya bisa geleng - geleng kepala liat nya.
"eh, siapa tuh? sombong banget, main langsung kedepan aja"
Willo menoleh, saat mendengar banyak orang yang misuh - misuh karna ada orang entah dari mana tiba - tiba langsung ngambil tempat di depan Willo "woi! poin lo belum cukup! jangan main kedepan aja!" tegur seorang panitia, namun saat orang itu membuka helm nya, tubuh Willo langsung menegang.
"gue ga butuh poin, karna gue mau ajak dia duel"
"Jaefry?"
Willo diam di atas motor nya, sedangkan Jaefry sudah turun dan mendekati nya "dual - duel, kayak jago aja lo" ucap Riki, seolah menantang Jaefry "heh, bocil smp kayak lo ngerti apaan sih?" Jaefry kini beralih menatap Riki, dan dengan lancang Jaefry menaruh tangan nya di atas stang motor Willo.
Willo hanya melirik nya sejenak "sini duel sama gue, jangan duel sama bocil smp kalo gitu" Willo langsung menggeber motor nya, membuat Jaefry terpenjat kaget "bangsat!" Jaefry langsung jadi bahan tawaan anak - anak geng nya Willo.
Akhirnya, para pembalap liar yang lain langsung mundur, dan bertukar peran jadi penonton duel nya Jaefry sama Willo.
"kalo gue menang, lo harus berhenti deketin cewe gue"
Willo melirik Jaefry "oke, deal"
BROOOMMM-!!!
Motor mereka berdua melaju dengan kecepatan tinggi, meskipun Willo dan beberapa teman nya suka balapan liar, mereka itu punya arena sendiri, jadi gak mengganggu jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganteng - ganteng, Second choice [END]
Fiksi Penggemar"Thanks for coming in my life, will" "My pleasure, cantik" Hidup ku terasa jauh lebih terang bersama mu, maaf dulu aku menjadikan mu pilihan kedua ku. Namun, sekarang, akan ku pastikan kau akan menjadi seseorang yang paling ku sayangi setelah kedua...