Kalo mau aku update lagi hari ini, kasih komentar di tiap line kalimat, ya!!!5. 10 PM
Joanna sedang tidur bersender pada bahu Rosa. Karena saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah seharian bermain di kebun binatang. Tentu saja bersama Sandi dan Jeffrey juga, si pencetus acara.
"Mau makan di mana?"
Tanya Sandi pada mereka, membuat Joanna yang awalnya memejamkan mata, kini langsung bangun tiba-tiba. Lalu menyebutkan nama restoran fast food yang belum pernah dicoba seumur hidupnya. Karena dia tinggal di desa dan sangat jarang datang ke kota seperti sekarang.
"MCD atau KFC, Om!"
Seruan Joanna membuat Rosa dan Janu malu tentu saja. Kemudian sama-sama membungkam mulut Joanna yang kini sedang duduk di tengah-tengah mereka.
Jeffrey? Tentu saja dia tertawa sekarang. Lalu berdiskusi pada ayahnya. Guna menentukan destinasi makan malam mereka.
Tiga bulan kemudian.
Janu, Jeffrey dan Rosa baru saja menerima surat kelulusan. Kemudian merayakan hari bahagia dengan cara mengadakan syukuran di balai desa. Karena Sandi dan Jessica sengaja membeli seekor sapi betina agar dapat dipanggang bersama di sana.
Sedangkan Liana, dia membeli seperempat kuintal atau 25kg beras yang sudah diolah menjadi nasi oleh ketiga anaknya. Tentu saja dengan bantuan dirinya dan para tetangga juga. Sehingga bisa matang dengan cepat dalam enam jam.
Sejak tadi, Joanna tidak berhenti digoda oleh ibu-ibu di sana. Karena selama ini Joanna memang jarang jalan-jalan di sekitar desa. Sebab selalu bermain di rumah Jeffrey saja.
"Ini Joanna yang dulu suka main layangan di kampung sebelah, kan? Ya Tuhan! Sekarang cantik sekali. Sudah punya pacar, Nak? Mau Tante jadikan menantu saja?"
Joanna hanya bisa tersenyum salah tingkah. Lalu menatap ibunya yang kini hanya diam saja dan menatapnya dari jauh sembari tersenyum bangga. Karena Joanna memang satu-satunya manusia yang memiliki tubuh berisi di rumah. Karena dia, Janu dan Rosa sama-sama kurus dan hampir tidak pernah gemuk seperti Joanna sebelumnya.
"Jangan diterobos, Jeng! Joanna sudah kuincar dari dulu!"
Seru Jessica tiba-tiba, lalu merangkul Joanna yang sebelumnya digandeng Bu Tara. Si ketua arisan kampung sebelah.
"Owalah, Jeng! Jangan gitu, kalau Jeffrey jelas bisa cari yang lebih unggul. Orang tampan begitu. Kalau anak saya mah boro-boro, tubuhnya saja kurus seperti gagang sapu. Pokoknya saya mengincar Joanna untuk kujadikan menantu! Karena dia ini tipe-tipe wanita subur yng bisa memberiku banyak cucu!"
Karena tidak ingin kembali direbutkan, kini Joanna menjauh dari mereka. Sebab dia tahu jika mereka hanya bercanda saja. Ingin membuat suasana menjadi menyenangkan dengan menjadikan dirinya sebagai objek rebutan. Sama seperti Rosa yang dulu pernah menjadi tumbal juga.
Iya, dulu Jessica juga pernah mengatakan kalau Rosa ingin dijadikan menantu dirinya. Rebutan dengan Bu Ambar, Ibu dari Andan yang suka sekali mengganggu Rosa dan Janu di sekolah. Namun kali ini, Joanna yang dijadikan sasaran. Karena Bu Tara tiba-tiba saja datang tanpa diundang dan langsung suka ketika melihat Joanna yang kali ini tampak dewasa ketika memakai kaos rajut milik Rosa.
Iya, Joanna memakai kaos rajut berlengan pendek warna hitam. Dengan celana kempol selutut milik Janu yang berwarna hijau tua. Membuat tampilan Joanna tidak terlalu terbuka namun dapat membentuk bagian atas tubuhnya. Sebab ukuran dadanya memang sedikit lebih besar dari Rosa.
"Gila! Adiknya Janu boleh juga."
"Yang mana? Kalau Rosa sih menang cantik saja. Tapi tepos depan belakang."