"Eps. 14"

114 24 2
                                    

"Dia... Kim Sejeong?" Doyoung terkejut dan celingak-celinguk mencari seseorang, mengira roh dari Doyeon keluar dari tubuh yang dia tumpangi itu.

Karena jiwa Sejeong hanya bisa bertahan sebentar dan tubuh itu benar-benar kelelahan. Sejeong pun pingsan di atas Jaehyun.

Mereka semua panik, memanggil nama Sejeong. Selang beberapa menit, samar-samar Doyeon kembali ke tubuh itu dan melihat ambulance di depannya, Jaehyun di naikkan ke tandu lebih dulu. Tangan Sejeong awet menggenggamnya, namun terlepas begitu saja saat mereka harus naik tandu yang berbeda.

Di dalam ambulance, Doyeon dalam tubuh Sejeong tersadar. Lalu bangun begitu saja seperti orang yang bangun dari tidurnya.

Mata Doyoung dan ke-2 sahabatnya sontak terkejut dan menyiratkan kekhawatiran.

"Sejeong-ah, hiks~ syukurlah kau tak apa-apa?" Racau Mina sambil memeluknya.

"Jaehyun, dia dimana?" Tanya Sejeong panik.

"Hyaa~ kenapa kau mencarinya, pria brengsek itu..."

"Dia berada di ambulance lain dengan teman-temannya, kau dan dia di antar ke rumah sakit yang sama" jelas Doyoung mengira kalau di depannya itu adalah Sejeong asli dan merasa khawatir dengan keberadaan Doyeon saat in.

"Dengar, kalian tak boleh menceritakan apapun kepada kak Wendy atau kak Chanyeol soal kejadian tadi. Yeeun-ssi, hubungi Younghoon dan suruh dia juga bungkam" Sejeong berusaha mengubur masalah itu agar tidak rumit.

Dia kembali membaringkan tubuhnya, "dasar Jaehyun brengsek, apa dia sudah gila?" Umpatnya dalam hati. Dia lebih mencemaskan Sejeong saat ini, bahkan dia tak merasakan kehadiran jiwa Sejeong, jika Sejeong terluka dan memutuskan mati saja seperti perkataan Jaehyun otomatis Doyeon akan terjebak selamanya di dunia itu. Dia juga tak bisa menghukum Jaehyun, karena Jaehyun adalah kunci yang dia miliki untuk pulang.

Seung-woo dan Younghoon juga menuruti perkataan Sejeong. Bahkan saat polisipun terlibat, jawaban mereka tetap sama dan Seung-woo sudah menyuruh seseorang untuk menghapus cctv di segala sudut area kejadian.

Sejeong memutuskan untuk di rawat dan tinggal di bangsal yang sama dengan Jaehyun. Dia tak mungkin pergi sebelum memberi pelajaran pria itu karena lagi-lagi menyakiti pemilik asli tubuhnya.

*****

Keesokannya,

Jaehyun dan Sejeong absen dari sekolah dengan alasan sakit. Sepulangnya dari Sekolah Naeun langsung menjenguk Pacarnya itu di temani Seung-woo dan Younghoon. Dua pria itu sebenarnya enggan, mereka merasa nggak enak hati bertemu Sejeong. Seolah-olah menanggung kesalahan yang di buat Jaehyun padahal mereka tak tahu dan tak terlibat.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahnya penuh dengan memar dan..." Naeun menangis tersedu-sedu sembari menggengam tangan Jaehyun.

Pria itu pura-pura tertidur, dia tak berani bangun dan menghadapi kenyataan setelah ingatan kejadian semalam masih awet dan jelas dalam memorinya.

"Suster, apa yang terjadi? Kenapa dia belum bangun juga?" Tanya Younghoon.

"Oh, dia baru saja minum obat. Mungkin karena efek obat yang membuat mengantuk jadi dia tertidur" jawab suster itu seraya melepas infus di tangan Jaehyun.

"Dia baik-baik saja, pacarnya sepanjang malam menjaganya. Jadi kalian tak perlu khawatir," tutur suster itu sebelum pergi.

"Pacar?" Naeun menatap Seung-woo dan Younghoon yang langsung membuang muka, dia tentu saja tak cerita soal keterlibatan Sejeong.

Srriieekkkk~

Sejeong menarik kain yang di gantung di antara ranjang Jaehyun dan ranjangnya. Duduk bersila kaki dan tangan yang di infus, "hai!" Sapa Sejeong santai sambil menaikkan tangannya.

Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang