"Eps. 02"

232 34 0
                                    

Doeenngg~

Aaaaaa~

Teriak Doyeon dalam tubuh Sejeong keesokannya, dia pikir setelah tertidur. Dia akan bangun di tubuhnya sendiri, tetapi dia masih terjebak dalam tubuh wanita antagonis ini. Terlebih lagi, sangat sulit untuk mengenali karakter lain dalam dunia itu. Karena, sebelumnya Doyeon mengenal mereka yang di deskripsikan lewat tulisan. Wujud nyata karakternya tak pernah terbayangkan oleh Doyeon sebelumnya, tapi satu hal yang membuatnya takjub selain dia memiliki kakak yang cantik dan juga ayah yang tampan kedua temannya yaitu Yeeun dan Mina juga sangat cantik. Teman-teman dari Jaehyun juga ikut menjenguknya, mereka juga sangat tampan. Tapi, melihat ke-2 pria itu membuyarkan fantasi gila seorang pembaca novel romantis itu karena dia mau tidak mau harus menghadapi Jaehyun. Tidak mungkin Seong-woo dan Younghoon datang tanpa Jaehyun.

Jreeennnggg~

Jaehyun muncul  di balik buket bunga yang sangat besar, dia memiringkan kepalanya. "Maaf, aku telat. Hehehe, selamat pagi Sejeong-ah!" Sapanya.

"Ta...tampan sekali. Kenapa psikopat gila ini sangat tampan sih? Yoksi, aku jadi tahu alasan kenapa Kim Sejeong tergila-gila padanya" racau Sejeong dalam hati

"Oh, Hai!" Sapa Sejeong seadanya. Mereka yang ada di ruangan itu menatap bingung reaksi Sejeong. Tentu saja sangat aneh untuk tipikal wanita yang menggilai Jaehyun selama ini. Tapi, kali ini berbeda. Dalam tubuh Sejeong bersemayam roh Doyeon yang tak memiliki perasaan cinta sama sekali pada pria itu terlebih lagi dia yang dulu menyukai tokoh jaehyun tak memiliki alasan untuk tetap suka dengan kondisinya sekarang. Mau tidak mau, dia akan terus menghadapi ketakutan Kim Sejeong saat berhadapan dengannya, apalagi dia mendengar bahwa Kim Sejeong tak seharusnya di terbunuh malam itu. Jika di cerita aslinya, Sejeong meninggal dengan sia-sia. Jaehyun dan Naeun tetap hidup bahagia, bahkan pria yang berdiri dengan senyum lebar di wajahnya itu tak pernah meminta maaf atau menyesal, boro-boro. Dia bahkan tak hadir di pemakaman Sejeong. Lantas, untuk apa dia menerima cinta dan sikap manis dari wanita yang hampir mati dengan tragis itu.

"Sejeong-ah, Jaehyun yang telah menyelamatkanmu malam itu. Kalau bukan karena dia, kau pasti tidak akan bersama kami disini," cerita Yeeun lalu dibenarkan oleh Mina dan kedua teman Jaehyun.

Sejeong melirik Jaehyun sekilas, lalu asyik memakan buah yang di potong oleh Mina. "Benarkah? Dia yang menyelamatkanku?"

"Kudengar kau lupa ingatan, itu sebabnya cara bicaramu tidak semanis sebelumnya padaku" Jaehyun seperti memastikan sesuatu.

"Hiks, Uri Sejeong-ngi. Bahkan dia tak mengenaliku dan Yeeun tadi" rajuk Mina.

"Aku mengenal kalian semua kok!" Jawab Sejeong sembari tersenyum.

Mereka lagi-lagi tertegun, tak terbiasa dengan reaksi Sejeong. Wanita yang angkuh dan tak pernah memasang wajah ramah apalagi sampai tersenyum polos seperti itu tiba-tiba melakukan hal yang tak pernah di saksikan oleh siapapun. Kecuali Jaehyun, dia selalu melihat tingkah Sejeong yang imut dan manja hanya untuk merayunya. Tapi, kali ini dia juga ikut terkejut. Bagaimana bisa wanita itu tersenyum tulus di depan semua orang.

"Woahh~ ternyata putri jahat itu kalau tersenyum sangat cantik yah," bisik Younghoon pada Seong-woo.

Jaehyun tak suka pujian cantik dari mulut temannya itu, sehingga tatapannya membuat Younghoon memalingkan wajah lalu memilih diam.

"Lalu, apa kau ingat kejadian itu? Kenapa kau tiba-tiba berada di atap sekolah dimalam hari? Jangan-jangan kau benar-benar ingin bunuh diri karena merasa bersalah pada Naeun?" Tebak Yeeun.

"Whaatt? Apa kau percaya rumor itu?" Mina segera menyanggahnya.

Deg~

Adegan semalam itu tiba-tiba terekam ulang dalam pikirannya. "A...apa ini? Kenapa aku memiliki ingatan itu? Ingatan menyeramkan milik Kim Sejeong" batin Sejeong yang tiba-tiba mengeritkan dahinya menatap bingung naeun. Lalu tiba-tiba dia merasa sesuatu menghantam dadanya, "Ughh~ sakiitt..."

Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang