"Eps. 20"

80 12 2
                                        

"Kau pikir Doyeon itu arwah? Dia itu..." Seketika Sejeong terdiam, suara wanita saat ini mengajaknya mengobrol dan menjelaskan semuanya pada Sejeong.

"Hei, kenapa kau diam?"

"Doyeon, dia tahu bagaimana caranya kembali"

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat kejadian malam itu di atap ini? Jaehyun dan aku harus mengulangnya lagi"

"A...apa?"

"Dia harus mati di dunia ini agar aku bisa kembali seutuhnya," tambah Sejeong lagi.

"Kau sudah gila?" Doyoung tak bisa menerima rencana yang akan membahayakan wanita yang dia sukai.

"Bukan aku yang gila tapi Doyeon, dia yang memberitahuku" oceh Sejeong yang juga tak menyukai rencana itu.

Dia lalu berjalan ke tempat dia jatuh beberapa bulan yang lalu, lalu bergidik ngeri "orang bodoh macam apa yang ingin mengulang kejadian mengenaskan malam itu," gerutunya.

"Apa kau yakin? Bagaimana jika tak berhasil? Kau kali ini bisa mati, tidak. Kita cari cara yang lain" tukas Doyoung.

"Lagipula, kenapa Doyeon bisa tiba-tiba berpikir kalau kalian bisa..." Dia mengusap wajahnya karena frustasi.

Sejeong tak ingin menghadapi pria yang dilema berat itu, "ayo kita bertukar lagi," aku lebih baik di dalam sana, terserah kamu ingin melakukan apa. Asal, jangan pernah menyakiti Jaehyun" gumam Sejeong pada dirinya itu.

Dia memejamkan matanya, lalu bertukar Jiwa. Doyeon mengerti, Sejeong bisa muncul dan bertukar jiwa sesukanya dan alasan dia tak bisa kembali karena Sejeong tak ingin menghadapi hal rumit dan Doyeon selalu muncul untuk menyelesaikan itu.

Atau dengan kata lain, Kim Doyeon adalah Alter ego milik Sejeong. Di mana Doyeon adalah sebuah identitas atau karakter yang merupakan karakter yang sengaja dibentuk oleh Sejeong. Karakter ini sering kali merupakan gambaran ideal tentang diri seseorang yang tidak bisa direalisasikan.

Alasan Doyeon muncul di malam itu karena Sejeong merasa dirinya kurang mampu atau tidak memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan secara maksimal. Dengan menciptakan karakternya sendiri yang lebih ideal, dia membayangkan hidup di kondisi yang lebih baik menggunakan karakter dari Doyeon.

Setelah menjelaskan itu, Doyoung mengerti. Tapi, jika dalam lingkup medis cara menanganinya yaitu dengan melakukan konsul ke psikiater tapi kondisi yang di alami wanita di sampingnya itu sedikit berbeda. Dia bisa di cap memiliki gangguan mental, jika membeberkan apa yang terjadi pada dirinya pada orang lain.

Doyeon juga tak langsung menebak kalau solusi dari permasalahan itu adalah kembali ke titik awal. Dia sudah menimbang banyak hal beberapa hari ini dan baginya itu juga hal tersulit yang harus dia putuskan. Tapi, dia tak bisa terus-terusan terlena oleh kehidupan yang bukan miliknya. Dia akan terus bersalah pada Sejeong, Jaehyun dan juga Doyoung.

Pria itu menghela nafas, "aku tak bisa mencegatmu kan? Setidaknya aku ingin kau tak merasa ragu dan takut karena apapun keputusanmu aku akan selalu berada di sisimu"

Doyeon lagi-lagi terharu, "aku mungkin saja bisa hilang tanpa pamit, jadi..."

Hussttffhh~

Doyoung belum siap menghadapi atau membayangkan hal itu, "aku tak akan marah hanya karena itu, sebagai gantinya saat kau kembali. Aku harap, dimanapun kau akan kembali. Aku juga berada di sana,"

Wanita itu tertawa, harapan Doyoung mungkin mustahil. Tapi, wanita itu juga berharap kalau bisa bertemu dengan Doyoung di kehidupannya.

"Apa kau akan mengenaliku?" Goda Sejeong.

Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang