"Doyoung, apa kau perlu hel..." Naeun sedikit terkejut apalagi saat mata pria yang berdiri di depan Doyoung itu melirik ke arahnya.
Bukan hanya dia, Doyoung juga terkejut dan memilih bungkam. "Siapapun di antara kalian, coba jelaskan situasi yang aku lihat dari kedai ayam sampai ke sini" perintahnya.
"Jaehyun, tenangkan dirimu. Apa kau ingin minum?" Naeun mencoba mengalihkan topik dengan menawarkan minuman pada tamu tak terduganya itu.
"Hyaa~ sampai kapan kalian akan membohongiku?" Teriak Jaehyun kesal.
"Dan kau, bagaimana kau bisa dekat dengan Sejeong? Jelas-jelas selama ini aku melihat dia sering..."
"Hussttffhh~ nenek aku bisa bangun kalau kau teriak seperti itu, kecilkan suaramu"
"Naeun, kita tak punya waktu meladeninya. Mana kunci sepedamu, kita harus menyusul Sejeong" Doyoung malah mengabaikan Jaehyun.
"Woahh~ kalian berdua ini pandai sekali membuat orang kesal,"
"Ngomong-ngomong, apa malam ini ayah Sejeong pulang?" Tanya Naeun.
"Bicara apa kau ini? Ayah Sejeong sedang di luar negeri, dia..."
Mereka bertiga menatap satu sama lain dengan ekspresi tegang. Jaehyun lalu merogoh tubuhnya untuk mencari ponselnya, "sial, ponselku di mana?" Dumelnya.
Doyoung juga melakukan hal yang sama dan tak menemukan ponselnya, Naeun berlari masuk lagi untuk mengambil ponselnya.
"Hya, 2 panggilan tak terjawab dari Sejeong, " tukas Naeun segera menelpon kembali, panggilannya tersambung namun ponsel itu tergeletak di depan gerbang sekolah.
Jaehyun merebut ponsel itu, lalu mencoba menelpon ke rumah. Seorang pria mengangkatnya, "siapa ini?"
"Saya dari pihak kepolisian, sepertinya terjadi perampokan di sini dan..."
Polisi itu segera memberikan telepon rumah Sejeong ke bibi Choi, "Jaehyun hiks~"
"Bi..bibi? Apa yang terjadi, di mana Sejeong?"
"Seseorang mengejarnya, aku menyuruhnya lari. Jaehyun, kau harus menyelamatkannya... Pria itu sepertinya dia..."
"Sial!" Amuk Jaehyun mengakhiri panggilannya.
"Sekolah, Sejeong pasti di sana" tebak Doyoung.
Jaehyun tertegun lalu akhirnya mengerti ketika hujan tiba-tiba turun dengan derasnya, bahkan hari, tanggal, waktu dan situasinya sama dengan malam itu jadi Sejeong pasti berada di tempat yang sama.
Doyoung pergi lebih dulu sedangkan Naeun dan Jaehyun harus berlari ke luar jalan besar untuk mengambil motor jaehyun yang dia parkir di depan mini market.
Di sisi lain...
Hujan makin turun begitu derasnya, saking deras tak ada yang akan menyadari sebuah adegan pembunuhan yang akan dibuat sebagai insiden bunuh diri.
Lagi?
Krieeekkkk~
Brakk~
Klang~
Suara sebuah tongkat besi yang di seret memecah keheningan. "Bersembunyi dimana kau wanita sialan!" Umpat pria sambil mengobrak-abrik sebuah meja dan kursi dan beberapa peralatan sekolah yang telah usang itu.
"Hah... Baiklah! Kau harus bersembunyi dengan baik, karena jika aku mudah menemukanmu. Adegan detik-detik kematian mu tidak akan menyenangkan!" Dia terus saja berbicara sendiri. Tidak, dia tahu bahwa wanita yang dia cari sedang bersembunyi dan mendengarkannya dengan ketakutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/303270871-288-k441966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly, I Became a Antagonist (The End✓✓)
FanficRilis : Selasa, 01 maret 2022. Tamat : sabtu, 20 Mei 2022 Cerita ini merupakan sekuel dari "kisah untuk Jaehyun" yang diceritakan dalam cerita "Extraordinary you" namun memiliki alur yang berbeda dari kisah sebelah.