warning ⚠ : udah aku peringatin dari awal kalo book ini ceritanya mpreg. So.. buat yang gak nyaman boleh skip aja.
btw untuk alurnya juga sengaja aku percepat yaa☺
**
Jungwon baru saja terbangun dari tidurnya. Entahlah... tiba-tiba ia merasa sangat mual seolah sesuatu mengocok perutnya. Dengan bergegas, iapun masuk kedalam kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya. Namun anehnya, yang keluar hanyalah cairan bening saja. Kening si manispun sontak mengeryit. Ia juga mencoba untuk mengingat kembali apa yang telah ia makan kemarin malam hingga membuatnya jadi seperti sekarang ini.
'huweek'
Lagi dan lagi Jungwon kembali memuntahkan cairan bening yang sama. Jemarinya yang semula berpegangan kuat pada wastafel pun seketika terasa sangat lemas hingga membuat tubuh ringkihnya merosot perlahan sebelum jatuh terduduk tepat dilantai kamar mandi.
Sementara itu disisi lain...
Tampak Jay yang tengah menikmati sarapan paginya bersama sang istri. Kebetulan juga hari ini adalah weekend, jadi ia sudah memutuskan untuk meluangkan waktunya dengan keluarganya.
"Jay, dimana Jungwon? Kenapa dia belum turun juga?".
"Aku tidak tau. Mungkin saja dia belum bangun". Sahutnya sembari mengangkat kedua bahunya acuh.
"Kalau begitu, aku akan pergi ke kamarnya".
"Tunggu!". Ucap si pria Park itu sembari mencekal lengan istrinya.
"Aku juga ikut".
.
.
"Jungwon?". Panggil wanita itu sembari mengetuk pintu kamar si manis.
" Pintunya tidak di kunci. Kita masuk saja". Ujar Jay sembari memutar kenop pintu saat tak mendengar sahutan dari si penghuni.
Keduanya lantas mengangguk sebelum melangkahkan kaki memasuki kamar.
"Jungwon, kau dimana?". Panggilnya lagi saat tak mendapati siapapun.
" A-aku disini...".
Begitu mendengar sahutan tersebut, keduanya lantas bergegas menuju sumber suara. Lebih tepatnya, suara si manis berasal dari dalam kamar mandi.
"Astaga, Jungwon!". Pekik Minju sembari dengan cepat menghampiri pemuda yang tengah menyandarkan punggungnya pada dinding dibelakangnya.
"Apa yang terjadi denganmu? Kau baik baik saja 'kan?".
Belum sempat si manis menjawab pertanyaannya, Jay datang dengan menyerobot dan segera menggendong tubuh ringkih itu untuk keluar dari sana lantas membaringkannya dengan perlahan diatas tempat tidur. Dan tentu saja, hal itupun tak luput dari pandangan Minju.
"Wajahmu sangat pucat. Apa kau sakit?". Ucap pria itu yang hanya dibalas sebuah gelengan pelan.
"A-aku... aku akan menghubungi Dokter lebih dulu". Ujar Minju sebelum berlalu dari sana, meninggalkan keduanya.
Beberapa saat kemudian...
Dokter wanita itu tampak merapihkan kembali peralatannya dan memasukkannya kedalam sebuah tas.
"Dokter, bagaimana dengan keadaan istriku? Apa dia baik-baik saja?". Ucap Jay yang mendapat sebuah anggukkan setuju dari Minju atas pertanyaan sama yang ingin ia ajukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet love | jaywon
Romance"Aku ingin kau menikah lagi..". "Kau gila ya? Aku tidak mau!".