Jay memarkirkan mobil miliknya disebuah halaman rumah yang cukup luas.
'Drrt.. Drrt..'
Ponsel miliknya bergetar. Sebuah panggilan masuk dari Jungwon. Dengan cepat iapun menggeser ikon hijau dilayar persegi tersebut.
"Jay, kau belum sampai juga? Apa masih lama?".
Pria itu menghembuskan nafasnya perlahan lantas menyahut, "Aku.. Sudah sampai didepan rumahmu".
"Oh, benarkah? Kalau begitu cepatlah masuk. Jangan membuat orang tuaku menunggu".
Jay hanya dapat bergumam samar lantas memutus panggilan keduanya. Lagi, untuk kedua kalinya iapun menghembuskan nafasnya sebelum keluar dari mobilnya.
Omong-omong, tujuan ia datang kemari tentu saja untuk meminta ijin pada kedua orang tua si manis. Lalu kenapa ia hanya datang sendiri? Karena si manis sudah sejak kemarin menginap di rumah orang tuanya.
Jay meyakinkan dirinya lantas mengulurkan kepalan tangannya dan mengetuk pintu.
"Tunggu sebentar!". Sahut seseorang dari dalam sana. Pria itupun menyunggingkan senyuman tipis ketika mendengar suara yang amat familiar baginya.
"Hai?".
Jungwon terkekeh geli begitu mendengar sapaannya. Apa-apaan itu?
"Hai, ayo masuk!". Sahutnya sembari mempersilahkan Jay untuk masuk kedalam rumahnya.
Setelah kembali menutup pintu itu dengan rapat, si manis pun mengajaknya untuk berjalan mengikutinya.
"Orang tuaku ada di ruang keluarga. Mereka sedang minum teh bersama."
"Ah.. Begitu".
Jungwon menatap Jay yang tampak seperti mengkhawatirkan sesuatu. Tentu saja, hal itu sangat terlihat jelas dari lipatan di keningnya.
"Semuanya akan baik baik saja. Percayalah..". Ucapnya sembari mengusap lengan pria itu lembut.
Jay lantas mengangguk kecil.
"Sayang, siapa yang datang bertamu?". Ucap Jieun hendak menyeruput minumannya.
Namun seketika iapun menaruh kembali minumannya diatas meja begitu mendapati seorang pria yang berdiri tepat dibelakang putranya.
Sepasang suami istri itu tentu saja terkejut begitu mendapati kehadiran Jay karena memang si manis belum memberitahu kedua orang tuanya itu akan kedatangan pria tersebut.
"H-halo... Ayah, Ibu". Ucapnya sembari membungkuk dengan sopan memberi salam.
Tuan Yang membalas salamnya dengan senyuman. Lantas menyuruhnya untuk ikut bergabung duduk di ruangan itu. Dengan langkah yang ragu, Jay pun menuruti dan diikuti oleh si manis.
Jungwon yang sedari tadi hanya diam melihat interaksi tiga orang dihadapannya, lantas bersuara. "Ayah, Ibu.. Sebelumnya aku minta maaf karena tak memberitahu kalian lebih dulu jika Jay akan datang kemari".
Tuan Yang hanya dapat mengangguk kecil sembari tersenyum maklum. "Kalau boleh aku tahu, sebenarnya apa yang membawamu datang jauh-jauh kemari, Nak? Aku yakin ada sesuatu yang ingin kau sampaikan pada kami 'kan?".
Jungwon sempat melirik si pria Park yang ternyata juga tengah melakukan hal yang sama sepertinya. Ia lantas mengangguk pelan seolah memberi pria itu isyarat untuk mengatakan apa yang memang ingin ia katakan pada sang Ayah.
"Uhm.. Begini, maksud kedatanganku kemari karena aku ingin menikahi putramu lagi, Ayah. Aku meminta restu dari kalian berdua. Mohon berikan kami ijin". Ucap pria Park itu dengan nada meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet love | jaywon
Romance"Aku ingin kau menikah lagi..". "Kau gila ya? Aku tidak mau!".