"Kau belum pulang?".
Sontak si manis pun menoleh setelah mendengar sebuah suara yang menginterupsi.
"Kau sendiri?". Sahut Jungwon begitu mendapati sang mantan suami yang baru saja memasuki kamar rawat putranya.
"Aku akan pulang nanti. Aku ingin melihat Jinwoo lebih dulu". Ujar pria itu sembari menggenggam jemari mungil milik sang buah hati.
"Dia... masih terlalu kecil untuk bisa memahami apa yang sedang dialami oleh orang-orang dewasa seperti kita". Ucap Jay yang tiba-tiba membuka percakapan sembari memandangi wajah damai putranya yang tengah tertidur.
Sementara itu, si manis hanya dapat terdiam dan mendengarkan.
"Jungwon-ah..".
Lantas si pemilik nama pun mengalihkan atensi padanya.
"Setelah ini, kau tak perlu berusaha keras untuk menghindari ku lagi. Tetaplah disini dan temanilah Jinwoo. Kurasa dia sangat membutuhkanmu".
Perlahan keheninganpun menyelimuti keduanya. Mereka tampak tenggelam dalam pikiran masing masing.
"Aku akan pergi sekarang". Ucap Jay sembari mengecek ponselnya yang menampakkan sebuah pesan dari seseorang.
Sebelum beranjak meninggalkan kamar tersebut, pria Park itu sempat mengatakan sesuatu,
"Aku titip Jinwoo, ya? Kau bisa menjaganya untukku 'kan?".
Keesokkan harinya....
Bocah enam tahun itu terbangun dengan rona bahagia. Tentu saja hal itu juga mengantarkan kebahagiaan bagi si manis. Bagaimana tidak? Sang Dokter yang bertanggung jawab atas putranya itu memberitahukan jika kondisinya sudah jauh lebih baik sekarang.
"Yeay! Aku sudah sembuh Mama!". Pekiknya dengan sangat berantusias.
"Iya Sayang iya. Kau senang 'kan?".
"Huum! Tapi.. dimana Papa?". Ujarnya sembari menerima suapan bubur dari tangan sang Ibu dan menyantapnya dengan lahap.
Tepat sebelum Jungwon memberikan jawabannya, pintu kamar rawat itupun terbuka perlahan.
"Nenek! Kakek!". Pekik Jinwoo sembari melambaikan tangan pada keduanya.
"Wah.. Kau bersemangat sekali. Cucu Nenek sudah sembuh ya, hm?". Sahut Jihyun sembari berjalan mendekat.
"Apa Papa tidak datang kesini untuk menjemputku? Huh! Jahat sekali..".
Sementara itu, Jihyun hanya dapat mengulas senyum tipisnya sembari melempar pandangnya pada sang suami.
"Cucunya Kakek, mau ikut jalan-jalan tidak?".
"Uh, kemana?".
Tuan Park lantas menyunggingkan senyumnya. Mudah sekali membuat atensi cucunya ini teralihkan.
"Hmm... Untuk sekarang kita pergi ke taman rumah sakit saja dulu ya? Kau juga pasti sangat bosan seharian terus dikamar ini".
Walau bibirnya mengerucut lucu namun bocah kecil itu tetap menganggukkan kepalanya. Dengan segera si tuan Park pun menggendong sang cucu dan membawanya keluar, meninggalkan keduanya.
"Yasudah kalau begitu, aku juga pamit pulang. Kabari saja jika kalian sudah tiba dirumah, aku pasti akan datang untuk berkunjung".
Tepat sebelum Jungwon dapat membawa langkahnya pergi, si wanita paruh baya itu sudah lebih dulu mencekal lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet love | jaywon
Romance"Aku ingin kau menikah lagi..". "Kau gila ya? Aku tidak mau!".