"Kau tak minum, Sunghoon?". Ujar pria Park itu sembari meminta seorang bartender untuk menuangkan kembali whiskey untuknya.
"Aku sedang tak ingin minum. Omong-omong, kenapa kau memintaku untuk menemanimu disini? Dan tak biasanya juga kau minum sebanyak itu. Apa kau sedang punya masalah?".
Jay menaruh gelasnya diatas meja sebelum menghela nafas beratnya dengan gusar. Lantas iapun mengangguk, membenarkan jika kondisinya saat ini sedang kacau karena problematik kehidupan rumah tangganya.
"Biar kutebak, apa ini tentang Minju lagi?".
Pria itu menatap sosok pemuda dihadapannya lantas menggeleng pelan. "Bukan Minju, tapi Jungwon".
"Ada apa dengannya? Jangan bilang kalau kau menyakitinya". Sahut Sunghoon dengan cepat sembari menunjukkan raut wajah tak sukanya.
"Kau terlalu berlebihan".
Sunghoon lantas menghela nafasnya sebelum berucap, "Memangnya apa masalahmu dengannya?".
" Dia menggugatku. Dan kami akan segera bercerai. Persidangannya bahkan sudah terjadwal minggu depan".
Sontak saja Sunghoonpun membulatkan kedua maniknya terkejut. Bagaimana tidak? tiba-tiba saja mereka berdua akan bercerai? Sejujurnya ia bukanlah tipikal orang yang selalu ingin tahu urusan orang lain apalagi ini menyangkut urusan pribadi yang bersifat privasi. Namun kali ini dalam konteks yang berbeda. Bukan dia yang meminta Jay untuk bercerita melainkan pria itu sendiri yang datang padanya lalu menceritakan perkara rumah tangganya yang segera kandas. Mau tak mau Sunghoon akhirnya terpancing oleh rasa penasaran.
"Kau serius?".
Jay hanya membalasnya dengan sebuah anggukkan.
"Pasti semua ini ada sebabnya 'kan? Jika tidak, apa alasan yang membuat Jungwon ingin berpisah darimu?".
"Bukankah kau sendiri juga sudah tau bagaimana pernikahan kami berawal?".
"Ya... Tentu saja aku tau. Tapi maksudku alasan yang lebih menguatkan lagi".
Jay tak segera menyahut. Ia sedikit merasa ragu untuk memberitahukan hal ini pada Sunghoon.
Namun pada akhirnya, Jay tetap menceritakan semuanya. Dimulai dari kesepakatan pertama yang ia buat dan di setujui oleh si manis dan berakhir pada kesepakatan baru yang ia buat lagi dengan Jungwon setelah beberapa hari kelahiran Jinwoo. Hingga sampai.... Pada hari dimana Jungwon menggugatnya dan memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah.
"Aku tak menyangka kau akan jadi bajingan seperti ini, Jay! Serius kau benar-benar idiot!!". Ujar si pemuda Park yang ikut tersulut emosi begitu mendengarkan curahan hati sang atasannya.
"Apa cintamu pada Minju sudah menggelapkan hati nuranimu, Sajangnim? Setelah apa yang kau lakukan dengan kesepakatan konyol itu, apa kau juga masih enggan untuk mengakui kesalahanmu? Lalu mengapa kau malah berada disini? Seharusnya kau senang dan membuat pesta yang meriah karena semuanya berakhir sekarang? Bukankah aku sudah pernah memperingatimu sebelumnya namun kau--Ah sudahlah.. Rasanya aku sudah kehabisan kata kata untukmu!".
Jay tak banyak bicara. Ia hanya dapat terdiam sembari merenungkan perkataan bawahannya.
Apa yang dikatakan oleh Sunghoon benar. Seharusnya ia sangat gembira karena telah lama menantikan hari ini? Namun entahlah.. Euforia yang membara itu seolah padam bagaikan api yang tersiram air hujan.
Yang dirasakan olehnya saat ini hanyalah sebuah kekosongan. Seolah sesuatu dalam tubuhnya direnggut secara paksa.
"Sebaiknya kau renungkan lagi kesalahanmu dan berkacalah pada dirimu sendiri. Kau harus mengingat apa yang sudah pernah kukatakan padamu, Sajangnim. Suatu hari nanti kau mungkin akan menemui penyesalanmu. Aku bisa memastikannya".
KAMU SEDANG MEMBACA
bittersweet love | jaywon
Romance"Aku ingin kau menikah lagi..". "Kau gila ya? Aku tidak mau!".