Perdebatan

248 27 1
                                    

Aku berjalan perlahan ke rumah Yoongi setelah kepergian Taehyung dan juga Hyungsik oppa. Aku pun mengetuk pelan pintu rumah Yoongi dan terlihat ia yang tengah Mengompres pipi nya akibat pukulan dari Taehyung. 

Melihat ku yang datang dengan membawa perlengkapan obat ia langsung mempersilahkan ku masuk ke dalam rumahnya. Kami pun duduk bersampingan di sofa dan ia yang tak pernah melepaskan pandangannya  dari ku.

" Kenapa kau diam saja tadi? "
Ucap ku dengan mengambil handuk kecil dari tangan nya yang dipakainya untuk mengompres lebam di pipi nya.

" Karena aku memang pantas untuk mendapatkan nya.."
Ujar Yoongi memegangi tangan dan menatap ku. 

" Aku sudah menghancurkan hidup mu, aku sudah melibatkan mu dalam masalah ku, aku sangat menyesali semua perbuatan ku... " 
Ujar Yoongi dan melepaskan tangan ku perlahan.

Kami pun saling diam dan Yoongi membiarkan ku untuk mengobati luka nya. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk memulai pembicaraan dengan Yoongi. Setelah selesai mengobati lukanya, aku pun segera bergegas merapikan alat obat yang ku bawa dan beranjak dari duduk ku.

" Jieun... Mau kah kau menikah dengan ku??. "
Ucap Yoongi saat aku berjalan ke arah pintu rumah nya.

" Aku berjanji tak kan menyentuh mu, aku juga akan memperlakukan mu dengan sangat baik, aku benar-benar akan menjaga mu dan juga bayi kita, izinkanlah  aku menebus semua kesalahan yang telah aku perbuat kepadamu.... "
Ucap Yoongi dengan memohon kepadaku. 

Aku masih terdiam dan tak tahu harus menjawab nya, meski aku sudah mengatakan kepada Taehyung jika akan menerima pernikahan yang di ajukan oleh Yoongi, akan tetapi aku belum bisa melakukan jika Taehyung masih belum bisa menerima nya. Dia masih memerlukan waktu begitu pula dengan ku. 

" Kita bicara kan masalah itu saat Taehyung sudah tenang... "
Ujar ku yang langsung saja keluar dari rumah Yoongi dan kembali masuk ke dalam rumah ku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Esok hari nya, aku melihat banyak wartawan yang berada di depan rumahku. Sehingga membuatku tak berani untuk keluar dari rumah. 😣.

" Para wartawan itu benar-benar pantang menyerah,  aku tak boleh meremehkan cara kerja mereka...!!.
Keluh ku yang mulai mengetahui kedatangan mereka sejak aku pulang dari rumah Yoongi dan hingga kini mereka pun tak  pergi malah semakin bertambah. 😪. 

"Bersiaplah aku akan menjemput mu, para wartawan itu tak kan pergi jika kau tak keluar.. "

Aku mendapatkan pesan dari Yoongi dan ku lihat dari balik jendela kamar ku ia keluar dari dalam rumah nya. 

" Baiklah, sebaiknya aku mengikutinya jika ingin keluar dari sini... "
Ucap ku dan langsung mengambil jaket lalu bersiap di depan pintu rumah ku.

Aku pun mendengar banyak sekali wartawan yang menghadang Yoongi dengan melemparkan berbagai pertanyaan di depan pintu gerbang rumah ku.  Dengan santai Yoongi menjawab semua pertanyaan dan meminta izin untuk tak meliput ku disaat aku akan keluar nanti.

RIVAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang