Melihat seorang laki-laki kini tengah memanjangkan kedua lengannya, Sabo tidak bisa bereaksi untuk menghindar. Laki-laki ini dengan cepat menabrak tubuhnya hinga terjungkal.
Laki-laki ini menangis tersedu-sedu dan mengadu tentang kondisi kakak tertuanya. Sabo yang memasang wajah sedih hanya menggelengkan kepalanya tanpa daya.
Laki-laki ini adalah adik bungsunya sendiri, anak kandung dari pemimpin Revolusionernya yaitu Monkey D Luffy.
Bisa dibilang jika menyangkut kakak tertuanya, dia amat sangat manja atau pun cengeng. Tentu saja karena Yuuto selalu memanjakan adik kecilnya ini
"S-Sabo... Ni-chan... Huaaaaa!" Luffy sudah tidak kuat lagi untuk mengadu kepada kakaknya yang satu ini.
Adegan ini membuat banyak pasang mata menjadi begitu menyedihkan. Bahkan Sabo sendiri hampir-hampir meneteskan air matanya, namun dia menguatkan hatinya dan tetap memeluk adik bungsunya ini.
Ace mulai mendatangi mereka berdua dan berkata dengan lemah. "Sudah-sudah, lebih baik kita doakan saja agar kakak cepat sembuh."
Kedua adik Ace ini mengangguk dengan patuh, tapi pada saat ini seseorang berpakaian jubah dengan wajah ditutupi jubahnya bertanya pada kerumunan orang yang baru keluar dari kapal besar ini.
"Bisa beri tahu kami ada dimana Yuuto sekarang?" Suara itu sangat dalam untuk didengar.
Suara dari laki-laki berjubah ini sangat berwibawa dan bermartabat. Sadar akan suara tersebut, semuanya menoleh kearah suara laki-laki ini.
Hancock dengan cepat berjalan diantara kerumunan dan menyapa suara laki-laki berjubah ini yang saat ini tepat ada dihadapannya.
"Dragon-san." Hancock tahu bahwa ini adalah mertuanya, jadi dia tidak bisa tidak sopan pada mertuanya ini.
Hancock membungkukkan kepalanya sedikit seraya memegang bayinya dengan penuh kasih sayang.
Tanpa sadar semua orang selain pasukan Revolusioner membungkukkan kepalanya mengikuti gerakan yang dilakukan oleh Ratu Bajak Laut tersebut.
Dragon memandangi Hancock sebentar, dia kemudian memegang lengan Hancock dan berkata dengan nada datarnya. "Sekarang kau sudah jadi istri dari anak pertamaku, jadi mulai sekarang kau bisa memanggilku ayah jika kau mau."
Hancock lalu bangkit, ada sedikit rona merah dipipinya. Dia dengan patuh menganggukkan kepalanya.
"Jadi? Ada dimana Yuuto dirawat?" Dragon bertanya kembali pada Hancock.
Namun Albedo dengan cepat menyela dengan malu-malu. "Maaf tuan, Yuuto-sama saat ini sedang tidak bisa dijenguk oleh siapa pun termasuk kami. Dokter kapal kami memberitahukan kepada kami untuk tidak mengganggu Yuuto-sama saat dia sedang istirahat. Jadi saya minta mohon kerja samanya agar cepat untuk pemulihan Yuuto-sama."
Sambil berbicara, Albedo rela menundukkan kepalanya dihadapan semua orang. Apa lagi yang sedang dia ajak bicara adalah calon mertuanya. Jadi dengan malu-malu Albedo memberitahukan ini kepada Dragon sambil menundukkan kepalanya.
Jadi Dragon memakluminya dan hanya bisa menunggu untuk melihat kondisi keadaan anaknya ini. Dragon memerintahkan kepada seluruh bawahannya untuk menetap disini beberapa hari sampai dia bisa menjenguk Yuuto.
Disisi lain, Koala hanya bisa membenamkan kepalanya dibelakang wanita perokok ini. Dia malu untuk mengungkapkan wajahnya dihadapan wanita-wanita yang akan menjadi saudaranya.
Namun dia menemukan bahwa Robin ada disini dia pun bergegas lari kearah Robin. Tangis Koala pun pecah disertai suara dari Koala yang tidak jelas.
Para wanita lainnya tahu bahwa wanita yang ada dipelukan Robin akan segera menjadi saudaranya. Wanita-wanita ini langsung menuju posisi dimana Koala dan Robin berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Ruler : One Piece
AdventureSeorang pemuda bernama Kageyama Matsuno seorang Otaku yang tengah sekarat dirumah sakit karena penyakit yang tak bisa disembuhkan. Pada saat dia didatangkan oleh Dewa Kematian, akhirnya dia pun direinkarnasi didunia kejam penuh Bajak Laut. 25-12-2021