Nathan menatap kesal kedua perempuan yang tengah asik mengobrol di hadapannya, Anna dan Shasa.
Entah bagaimana keduanya bisa menjadi akrab seperti itu. Padahal biasanya mereka sudah seperti tom and jerry yang tidak pernah akur sehari saja. Tapi lihatlah sekarang, mereka tengah asik mengobrol sesekali tertawa tanpa memperdulikan Nathan yang sedari tadi kesal terhadap keduanya.
"Shasa kamu gak ada kerjaan lain apa?" Tanya Nathan ketus.
"Kenapa sih pak? Ini kan jam makan siang, jadi bebas dong." Shasa melanjutkan percakapan nya pada Anna dengan santai.
Ingin rasanya Nathan menarik Anna untuk ikut bersamanya. Tapi di sini ia bukan cuma berdua melainkan dengan makhluk yang tak di undang ini yang selalu mengganggu mereka.
Nathan terus saja menghela nafas karena dia mulai bosan. Dia menatap arloji nya, ternyata waktu makan siang sebentar lagi selesai.
Ia berdiri dan merapikan jas nya, dia menatap kedua perempuan itu bergantian.
"Jam makan siang sebentar lagi selesai, cepat kembali ke ruangan kalian masing-masing." Nathan pergi meninggalkan keduanya.
Anna menatap Nathan yang semakin lama semakin hilang dari pandangan nya.
"Na, gue pengen banget cerita banyak lagi sama lo, besok kita jalan-jalan yuk," tawar Shasa tiba-tiba.
"Besok?"
"Iya, besok kan weekend. Gimana?"
"Gak tau ya, gue kabarin besok aja deh."
Shasa mengangguk meng--iyakan ucapan Anna.
"Yaudah balik yuk," ajak Anna.
Anna dan Shasa berdiri dan mulai meninggalkan kantin yang sudah sepi.
Mereka berjalan beriringan sambil sesekali melempar canda tawa.
"Anna."
Mereka menghentikan langkah ketika sebuah suara terdengar di telinga.
"Devan, kenapa?"
Devan menatap Shasa yang masih berdiri di tempat. Shasa pun paham arti dari tatapan itu.
"Em Na gue duluan ya." Anna hendak menjawab tetapi Shasa sudah meninggalkan nya.
"Lo ada acara gak habis ini?"
Anna terlihat sedang berfikir, "Habis dari kantor sih gue langsung pulang ke rumah."
"Nah kebetulan banget, gue mau ngajak lo nonton film yang baru di rilis. Kata orang-orang film nya bagus jadi gue tertarik. Lo mau gak?"
"Sorry, gue gak terlalu suka nonton."
Devan mendesah kecewa, "Yahh plis Na kali ini aja temenin gue ya?"
"Yaudah deh, nanti gue kabarin aja."
"Oke thanks ya.."
"Yaudah gue duluan ya."
****
Anna menunduk ketika mendapat tatapan tajam dari Nathan.
"Kenapa telat hm?"
"Aku tadi mampir ke toilet," ucap Anna.
Nathan mengangkat dagu Anna, kemudian mengecup lama bibir Anna.
"Kamu jangan terlalu deket sama sama Shasa." Perkataan Nathan berhasil membuat Anna mengerutkan keningnya.
Sejak hari dimana Anna menemani Shasa sarapan di kantin, hubungan mereka mulai membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan
Short Story"Kau membutuhkan pekerjaan bukan?" "Ya." "Aku punya pekerjaan yang mudah dilakukan tapi gaji nya besar." "Apa itu?" "Jadilah selingkuhan ku." Anna seorang gadis perawan usia 21 tahun. Di usia sekarang ini, Anna memang belum memikirkan untuk menikah...