Part 25 : Sakit Hati

3.2K 123 4
                                    

Seharian ini Anna terus saja mengurung diri di kamar. Matanya sembab akibat terlalu lama menangis. Ingin marah tapi ini bukanlah kesalahan. Mungkin ini pula yang di rasakan oleh Mawar saat mengetahui dirinya tengah hamil anak Nathan. Tapi kenapa ia harus mengalami ini lagi? Dulu Mawar lah yang merebut kekasihnya, apa salahnya ia mencoba membalas perbuatan Mawar?

Sedangkan di luar sana, Nathan benar-benar khawatir dengan keadaan Anna. Ia sudah berkali-kali mengetuk pintu kamar namun sama sekali tidak ada sahutan dari dalam sana.

"Sayang, buka ya pintunya," ucap Nathan.

"Seharian kamu belum sempet makan, pikirin juga anak kita." Beberapa menit kemudian pintu itu terbuka menampilkan Anna yang terlihat lebih segar dari sebelumnya.

"Sayang–"

Anna berjalan menuju ke dapur tanpa menoleh sedikitpun ke arah Nathan. Melihat itu, Nathan hanya bisa menghela nafas pelan. Kakinya melangkah untuk mengikuti Anna dari belakang.

"Aku udah pesenin makanan buat kamu," ucap Nathan namun tak di tanggapi oleh Anna.

Anna hanya melirik makanan yang ada di atas meja makan tanpa minat.

"Loh sayang mau ngapain?" Tanya Nathan saat Anna mulai mengeluarkan beberapa bahan makanan.

"Masak."

"Tapi aku kan udah–"

"SAYANG AKU LAPER..." Teriak Mawar kemudian langsung duduk di meja makan.

Matanya berbinar melihat banyaknya makanan di meja makan. "Sayang, kamu beliin ini semua buat aku? Makasih..."

Tanpa pikir panjang, Mawar langsung melahap satu persatu makanan itu.

Anna yang melihat itu hanya mampu menghela nafas pelan. Kemudian bergerak untuk melanjutkan memasak untuk ia makan sendiri.

"Nathan kamu mau nggak?" Tawar Mawar.

Nathan hanya menggeleng lirih kemudian menghampiri Anna. "Biar aku bantu."

"Nggak perlu." Jawab Anna setelah menepis pelan tangan Nathan.

Beberapa saat kemudian makanan yang di masak Anna telah siap. Ia beranjak untuk membawa makanan itu ke dalam kamarnya.

"Anna!" Teriak Mawar.

"Apa?"

"Aku boleh nggak minta makanan yang kamu bawa itu?" Tanya Mawar melirik makanan yang berada di tangan Anna.

"Mawar! Kamu udah makan makanan yang sebenernya aku beliin buat Anna, sekarang kamu mau makan juga makanan buatan Anna? Nggak tau diri banget!" Ucap Nathan.

Mata Mawar memerah. "Aku cuma pengen nyicipin aja, ini permintaan anak kamu."

Anna menghela nafas kemudian memejamkan mata sejenak.

"Nih, buat kamu semua." Setelah memberikan makanan itu pada Mawar, Anna kembali menuju ke kamar.

Sesampainya di kamar, Anna hanya menatap datar Nathan yang ternyata mengikutinya.

"Sayang..." Lirihnya saat melihat Anna yang terlihat menahan tangis.

"Apalagi?" Tanya Anna dengan suara lemah.

Nathan langsung merengkuh tubuh Anna.
Anna sempat memberontak, namun usapan lembut di rambut dan punggung membuatnya tenang dan luluh.

"Maafin aku," ucap Nathan mengecup pelipis Anna.

"Bohong kalo aku bilang ikhlas hiks... Aku nggak rela saat tau Mawar juga hamil anak kamu. Hati aku sakit hiks..." Anna meremat baju Nathan. Tangannya terkepal.

Istri Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang