Keadaan Nathan dan Mawar benar-benar berantakan. Saat ini Nathan hanya menggunakan jas yang di gulung tanpa menggunakan bawahan. Sedangkan Mawar bahkan sudah bertelanjang bulat.
Sungguh kedua pasutri ini benar-benar tidak tau tempat. Anna masih saja melihat kegiatan mereka. Ia yakin bahwa Mawar pasti menjebak Nathan.
Ada sedikit rasa sakit di hati Anna ketika melihat Nathan tengah di puaskan oleh wanita lain. Tapi Anna sadar di sini dialah yang menjadi perebut, perusak rumah tangga orang.
Mawar masih setia mengulum kejantanan milik Nathan. Tangannya meremas payudaranya sendiri. Sesekali mendongak ke atas melihat Nathan yang terus mendesah keenakan.
Sekitar 1 menit, mulut Mawar di penuhi dengan cairan putih yang keluar begitu banyak dari kejantanan Nathan. Tanpa rasa jijik ia menelan cairan itu.
Ia berdiri kemudian tubuhnya semakin ia dekatkan ke tubuh Nathan. Mereka menautkan bibir mereka masing-masing.
Nathan melepas tautan mereka kemudian membalikkan posisi mereka, mengangkat tubuh Mawar kemudian di baringkan di sofa. Kembali saling mengecap, dan membelitkan lidah.
Tangan Mawar bergerak melepas kemeja yang masih melekat, menutupi dada bidang Nathan. Nathan bangkit kemudian menahan paha Mawar untuk mengangkang.
Mawar menggeliat kegelian ketika merasa lidah Nathan menyapu kemaluannya. Tangannya pun memainkan klitorisnya dan sesekali menekannya membuat Mawar kegelian.
Anna tidak menyangka bahwa Nathan akan melakukan itu pada Mawar di hadapannya sendiri. Dadanya begitu sesak kala Nathan mulai meraih kejantanannya dan hendak memasukkan ke dalam lubang milik Mawar.
Anna langsung menggedor pintu ruangan itu membuat kedua orang itu terkejut.
Nathan langsung bangkit menatap sekitar kebingungan. Apalagi ia dalam kondisi telanjang seperti ini. Ia memegangi kepalanya yang terasa pusing.
"Maaf, ganggu."
Nathan menoleh mendapati Anna yang berdiri menatapnya sendu. Nathan tersentak kaget saat mendapati pula kehadiran Mawar yang juga dalam kondisi telanjang.
"Ck ganggu tau gak, sana pergi!" Ucap Mawar kesal.
Tapi Anna hanya diam tak bergeming yang membuat Mawar semakin kesal. Ia pun berjalan menghampiri Anna tanpa memperdulikan tubuhnya yang masih telanjang.
"Bisa pergi gak?" Mawar mendengus tidak suka saat Anna terus memandang Nathan yang tidak menggunakan apa-apa.
"Horny ya karna liat kita main? Mending lo keluar, terus cari om-om buat nuntasin hasrat lo itu. Gak usah ganggu kegiatan orang!"
Nathan mengeraskan rahangnya ketika mendengar suara Mawar yang terkesan merendahkan Anna.
"Dah sana pergi, gue mau ngelanjutin kegiatan gue yang sempet lo ganggu!"
Baru saja Anna hendak pergi, langkahnya harus terhenti mendengar suara Nathan.
"Jangan pergi!"
Mawar menatap tak suka ke arah Nathan.
"Kamu mau dia ngeliat kita main? Oke."
Mawar menghampiri Nathan dengan santainya kemudian kembali meraih kejantanan suaminya namun langsung di tepis oleh sang empu.
"Aku ingetin sekali lagi, aku cuma bakal ngelakuin itu sama orang yang aku cinta, dan itu bukan kamu."
"Nathan! Apa salahnya sih? Kita tuh udah jadi suami istri yang sah, jadi gak ada masalah kalo kita ngelakuin itu, sekalipun gak ada cinta di antara kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan
Short Story"Kau membutuhkan pekerjaan bukan?" "Ya." "Aku punya pekerjaan yang mudah dilakukan tapi gaji nya besar." "Apa itu?" "Jadilah selingkuhan ku." Anna seorang gadis perawan usia 21 tahun. Di usia sekarang ini, Anna memang belum memikirkan untuk menikah...