Part 12 : I love you

8.7K 207 3
                                    

Anna menggerutu di dalam hati, pasalnya sedari tadi dia tidak berhenti bolak-balik karena Mawar yang seenak jidat memerintahinya ini-itu. Seperti sekarang ini, Anna berjalan tergesa-gesa karena tiba-tiba Mawar memintanya untuk datang ke kamar nya.

Berkali-kali ia mengatur nafasnya demi mengontrol emosi yang mungkin hampir saja meledak. Dengan senyum terpaksa, ia mulai membuka pintu kamar Mawar.

"Ada apa ya Bu?" Tanya Anna masih setia dengan senyum manis, tapi terpaksa.

Mawar yang tadinya sedang bermain handphone pun menoleh. Mawar melambaikan tangan, seolah memberi isyarat pada Anna untuk mendekat.

Dengan sedikit kebingungan akhirnya Anna pun mendekat. Ia mendekatkan telinganya pada mulut Mawar, beberapa detik kemudian matanya membulat.

Lo pikir gue babu apa? Gerutu Anna dalam hati ketika Mawar memintanya untuk memijat.

Akhirnya dengan sangat terpaksa, dia duduk di belakang Mawar. Tangannya terangkat untuk mulai memijat pundak Mawar. Tiba-tiba terlintas sesuatu di pikirin Anna.

Apa jangan-jangan semalem mereka? Pikirnya dalam hati. Kemudian dia menggelengkan kepalanya, tidak mungkin Nathan melakukan itu dengan Mawar.

Lima belas menit berlalu, kini Anna sudah beralih memijat kaki Mawar. Saat Anna menatap Mawar, ternyata dia sudah tertidur.

Anna meregangkan tubuhnya yang terasa pegal karena terus membungkuk selama memijat Mawar.

"Kurang ajar nih orang, seenaknya aja nyuruh-nyuruh orang."

Anna melirik ke arah pintu ketika mendengar pintu di buka. Kemudian munculah Nathan dengan mimik wajah terkejut.

"Kamu ngapain?" Tanya Nathan hampir tak bersuara.

Dengan langkah pelan Anna menghampiri Nathan. Kemudian menarik Nathan untuk ke kamarnya.

"Kenapa kok cemberut gitu?"

"Tangan ku pegel gara-gara istri kamu tuh, tadi minta di pijitin."

Nathan tersenyum mendengar suara Anna yang menurutnya lucu. Nathan meraih tangan Anna, kemudian di susul dengan kecupan dari bibirnya. Ia mencoba tersenyum di hadapan Anna, walaupun sebenarnya dia kesal karena Mawar berani-beraninya menyuruh Anna.

"Jangan cemberut gitu sayang, nanti cantiknya ilang lho."

Dengan terpaksa Anna menampilkan senyum manisnya. Hal itu membuat Nathan gemas, sehingga tanpa sadar ia menggigit pipi Anna.

Plak

"Sakit tau," ucap Anna mengelus pipinya.

Nathan terkekeh, "Maaf sayang, abisnya kamu lucu."

****

Anna terus membuntuti kedua pasutri itu yang saat ini menyusuri pantai. Jujur, Anna suka dengan suasana pantai yang sepi seperti ini, tapi sialnya ia harus bersama dengan pasutri yang sedang honeymoon ini.

"Sayang capek," ucap Mawar menghentikan langkah nya.

Anna berdecih, "Gitu doang capek," gumam Anna.

Mendengar keluhan Mawar, Nathan berdecak. Pasalnya ini bukan pertama kalinya Mawar berucap seperti itu.

"Kalau capek mending balik ke kamar, tidur sana," ucap Nathan terus berjalan.

Anna juga ikut meninggalkan Mawar yang ternyata memilih untuk berhenti. Anna berdecak kagum melihat pemandangan di hadapannya sekarang. Ia bisa melihat sunset di pantai, itu adalah salah satu impian Anna yang ternyata sekarang ini bisa terwujud.

Istri Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang