8. Kecelakaan

151 16 0
                                    


Ⲋꫀᥣᥲᥣᥙ ᥲdᥲ ᥴᥲhᥲᥡᥲ ᖯᥲgเ ꪮɾᥲᥒg ᥡᥲᥒg ꪑᥲᥙ ꪑꫀᥣเhᥲt. – Ꭺᥣเ ᖯเᥒ Ꭺᖯเ Ꭲhᥲᥣเᖯ

•••

"Kamu kalau lelah tidur aja. Nanti saya bangunkan" cetus Faiz menatap Nafisa yang sedari tadi menguap

"Hm Nafisa tidur dulu ya"

"Iya"

Faiz menyetir mobil sembari menjaga tidur Nafisa agar tidak terganggu. Hingga pada pukul 21.30 mereka baru sampai di rumah. Faiz menggendong Nafisa ala bridal style, membawanya ke kamar dan di letakkan di kasur dengan hati-hati. Setelah itu ia mengambil koper yang berisi pakaiannya dengan Nafisa.

Setelah membersihkan diri, Faiz ikut merebahkan tubuhnya di kasur. Ikut tidur bersama istrinya, tak lupa berdoa terlebih dahulu.

•••

"Nanti aku pulang sore ya, kamu dirumah gapapa?"

"Ya gapapa kok, kerja yang serius ya beb, jangan lupa sama istri" tutur Nafisa menyalami tangan Faiz

"Nggak akan lupa. Saya pergi dulu, assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam, hati-hati!" Peringat Nafisa

"Siapp"

Nafisa kembali memasuki rumah setelah melihat mobil Faiz pergi. Ia merapikan rumah, menyapu, mengepel, mencuci piring dll.

•••

"Abi, F-Faiz beneran masih punya adik?" Tanya Faiz dengan badan yang gemetar

"Ya. Dan sekarang, Abi masih mencari dimana adik kamu berada"

"K-kenapa Abi nggak pernah memberitahu Faiz tentang ini?" Tanya Faiz sedikit kecewa dengan Abi-nya

"Maaf, Abi dan umi ingin mengurus permasalahan ini sendiri, dan ya sekarang belum ada hasilnya. Adik kamu, diculik saat kecil"

Faiz mengganguk pelan, mengusap punggung Abi nya menyalurkan kekuatan
"Abi tenang aja, Faiz akan bantu"

"Ya, terimakasih banyak. Maaf selama ini Abi menyembunyikan semua ini dari kamu"

"Kalau Faiz boleh tau, sekarang adik Faiz kira-kira umur berapa?"

"Dua puluh, seumuran dengan istri kamu"

"Perempuan Abi?"

"Iya, perempuan"

"Memang Abi tau siapa yang menculik adik Faiz?"

"Abi tidak tau Faiz. Sekarang Abi hanya fokus mencari adik kamu, sudah dua puluh tahun lamanya, umi setiap hari selalu saja memikirkan adik kamu"

"Ya. Faiz akan bantu cari,"

"Abi mohon, jangan beritahu istri kamu"

Faiz mengernyitkan dahinya
"Kenapa?"

"Intinya jangan dulu ya."

"Ya Abi"

•••

Bruk!

"Kamu kenapa Zan?" Tanya Azizah panik menatap suaminya yang tiba-tiba terjatuh.

"P-pusing Zah. Nggak kuat" gumam Fauzan memegang kepalanya

"A-ayo ke rumah sakit" ucap Azizah memapah Fauzan dan segera memesan taksi online.

Tak lama, mereka sampai ke rumah sakit dengan Fauzan yang sudah pingsan sejak di dalam taksi. Azizah menunggu Fauzan yang tengah diperiksa oleh dokter di depan ruangan, merapalkan doa agar Fauzan tak kenapa-kenapa.

Di Malam Asyura (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang