іbnuᥣ Qɑууіm rɑhіmɑhuᥣᥣɑh bеrkɑtɑ :“kеtɑhuіᥣɑh, ɑрɑbіᥣɑ ɑdɑ mɑnusіɑ уɑnɡ tеrkɑɡum tеrhɑdɑрmu, mɑkɑ sеbеnɑrnуɑ іɑ hɑnуɑᥣɑh kɑɡum tеrhɑdɑр kеіndɑhɑn tіrɑі Aᥣᥣɑh рɑdɑmu ( уɑnɡ mеnutuрі sеɡɑᥣɑ ɑіbmu)”
•••
Faiz menatap malas kucing yang berada di pangkuan Nafisa. Nafisa terus saja mengelus bulu-bulu kucing tersebut dan berbicara dengan kucing yang sekarang bernama Baby itu.
"Udah, Fisa ... dari tadi kamu perhatiin Baby aja, saya kapan?" Tanya Faiz menatap sendu istrinya
"Ih nanti dulu, yaa. Jangan cemburuan, ini kan sama Baby, kalau sama laki-laki lain kamu baru boleh cemburu"
"Baby kamu beri makan, masukkan ke kamarnya. Saya lapar ..." Keluh Faiz
"Mau makan apa?"
"Terserah kamu. Apapun masakan kamu saya makan"
"Ya, sebentar" Nafisa berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan Faiz yang saat ini tersenyum penuh kemenangan menatap Baby.
•••
Tok...
Tok..."Assalamu'alaikum"
"Waalaikumussalam, sebentar" Faiz beranjak dari duduknya mendengar suara ketukan pintu. Ia bergegas membukakan pintu, dan melihat siapa yang datang.
"Hai mas Faiz ..."
Faiz mengernyitkan dahinya "Kirana? Ada apa?"
"Mau mampir, boleh?" Tanya Kirana mengintip ke dalam rumah
"Ada istri kamu?" Tanya Kirana sebelum Faiz menjawab
Faiz mengganguk "ada. Memang kenapa?"
"Saya boleh mampir?"
Faiz kembali mengganguk pasrah, tak mungkin ia mengusir Kirana. Mau bagaimanapun, Kirana adalah tamu di rumahnya. "Masuk"
"Kamu duduk dulu, saya kebelakang—"
"Ini aku bawakan makanan untuk kamu" ucap Kirana menyerahkan rantang makanan yang ia bawa
"Ah ya, terimakasih" Faiz mengambil alih rantang tersebut, segera ke dapur untuk memberi tau Nafisa bahwa mereka kedatangan tamu.
"Kamu kenapa kesini?" Tanya Nafisa yang sibuk memasak
"Ada tamu"
"Siapa?" Tanya Nafisa merasa feeling nya yang tidak enak
"Kirana"
Nafisa berdecak malas "ngapain dia kesini?" dengus Nafisa malas
"Saya juga nggak tau. Ini dia bawa makanan"
"Nggak. Jangan dimakan" larang Nafisa
"Loh, kenapa? Mubazir nanti"
"Nggak. Kamu makan masakan dari aku aja. Itu nanti kasih ke orang aja"
"Ya sudah kalau itu mau kamu"
"Hm, Nafisa buatkan minum untuk Kirana. Ini hampir matang, kamu nanti makan dulu. Biar aku aja yang bicara sama Kirana"
"Kamu jangan aneh-aneh loh, ya?" Peringat Faiz tak ingin ada keributan di rumah ini
"Aneh-aneh apa? Nggak kok"
•••
"Ada apa?" Tanya Nafisa tak menatap Kirana
Kirana tersenyum kecil "suami kamu mana? Lagi makan masakan dari saya, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Malam Asyura (Hiatus)
Novela Juvenil"ℑ𝔨𝔞𝔱𝔩𝔞𝔥 𝔦𝔩𝔪𝔲 𝔡𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔪𝔢𝔫𝔲𝔩𝔦𝔰." - 𝔄𝔩𝔦 𝔟𝔦𝔫 𝔄𝔟𝔦 𝔗𝔥𝔞𝔩𝔦𝔟 [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [VOTE BIAR RAJIN UP] ••• "𝕁𝕠𝕕𝕠𝕙 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕔𝕖𝕣𝕞𝕚𝕟𝕒𝕟 𝕕𝕚𝕣𝕚 𝕤𝕖𝕟𝕕𝕚𝕣𝕚." Salsabilla Auryn Nafisa percaya akan...