12. Kucing

120 18 0
                                    

ᴀʟʟᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ꜱᴀʟᴀʜ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴍᴇʟᴜᴋɪꜱ ᴋɪꜱᴀʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ʜᴀᴍʙᴀɴʏᴀ ᴅᴀɴ ᴀʟʟᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴋᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪ ᴋᴀɴ ᴜᴊɪᴀɴ ᴛᴀɴᴘᴀ ᴀᴅᴀɴʏᴀ ᴊᴀᴡᴀʙᴀɴ, ʜᴀɴʏᴀ ᴘᴇʀʟᴜ ꜱᴇᴅɪᴋɪᴛ ʙᴇʀꜱᴀʙᴀʀ ʜɪɴɢɢᴀ ᴋɪᴛᴀ ᴍᴀᴍᴘᴜ ᴍᴇɴᴇᴍᴜᴋᴀɴ ᴊᴀᴡᴀʙᴀɴɴʏᴀ...

•••

Suasana makan malam terdengar senyap, hanya ada suara sendok dan garpu. Kirana tak henti-hentinya menatap Faiz, membuat Nafisa menatap jijik hal tersebut. Nafisa ingin segera membawa Faiz pulang, ia tak ingin suaminya ditatap terus-menerus oleh Kirana.

"Kamu kenapa?" Bisik Faiz melihat Nafisa makan dengan cepat tak seperti biasanya jika bersama dirinya

"Gapapa. Setelah ini pulang kan?"

"Iya, memang kenapa?"

"Gapapa, nggak enak badan"

"Mau ke rumah sakit?"

"Nggak. Pulang ke rumah aja, istirahat. Lagian suasananya nggak enak sekarang, aku kurang suka"

"Ya, setelah ini kita pulang ya? Habiskan makannya"

•••

"Faiz pamit, Umi"

"Kenapa buru-buru? Nggak nginap?" Tawar Umi menatap Faiz dan Nafisa bergantian.

"Nggak umi, Nafisa—"

"Itu umi, anu.... Nafisa lupa matikan kran air" potong Nafisa

Umi mengernyitkan dahinya "ya Allah. Yaudah hati-hati, ya"

"Ya, Umi"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

Seusai sesi berpamitan tersebut, Faiz menancapkan gas menuju rumahnya dengan Nafisa.

"Kamu beneran nggak enak badan?" Tanya Faiz menatap sekilas Nafisa yang menatap kaca mobil disampingnya

"Sebenernya nggak juga, tapi iya juga"

"Loh gimana?"

Nafisa bergumam, berfikir ingin menceritakan kepada Faiz atau tidak.

"Nganu ..."

"Nganu apa?"

"Kenal Kirana sejak kapan?" Tanya Nafisa memberanikan setelah menimbang-nimbang

"Kenal karena tidak sengaja, saya bantu dia waktu dia dijambret"

Nafisa mengganguk "pernah suka sama Kirana?"

"Nggak pernah. apalagi sekarang, kan kalau sekarang yang saya suka, cinta, sayang ya kamu, Queen nya Faiz" ungkap Faiz jujur.

Nafisa terkekeh "selalu jadi Queen nya kamu"

"Ya pasti"

"Mau kucing...." Lirih Nafisa

"Kamu mau kucing?"

"Ya, boleh pelihara?" Tanya Nafisa hati-hati

"Boleh. Kucing seperti apa yang kamu mau?"

"Langsung ke penjual kucingnya aja, kan sekalian bisa pilih yang cocok"

"Ya boleh. Mau kapan? Besok? Saya bisa"

"Besok!"

"Serius nih mau pelihara kucing? Jangan sampai pelihara kucing jadi lupa saya, loh, ya." gurau Faiz

Di Malam Asyura (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang