23. Tempat wisata tersembunyi

75 6 0
                                    

Aesthetic, bukan? Sebuah tempat wisata yang sangat diminati oleh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aesthetic, bukan? Sebuah tempat wisata yang sangat diminati oleh banyak orang. Pasalnya, tempat disini VIP semua, dan setiap orang dapat menyewa tempat ini 1×24 jam dengan biaya yang cukup membuat dompet menipis.

Faiz dan Nafisa datang pada sore hari. Sampai disana, mereka mendapat beberapa arahan, termasuk daerah tempat Faiz dan Nafisa agar tak mengganggu daerah milik orang lain. Seluruh fasilitas telah tersedia, termasuk sebuah tenda besar aesthetic yang terdapat 2 kasur. Namun, jika sang pengunjung tak menyukai alam luar, pengunjung dapat istirahat pada sebuah ruangan yang lengkap fasilitasnya dengan 1 toilet dan sebuah kasur king size.

Dengan senang dan semangat '45 Nafisa mendengarkan segala arahan dari sang pemandu. Ternyata, tempat ini lebih indah dari yang ia kira.

Setelah perginya sang pemandu, kini tinggal Nafisa dan Faiz berdiri memandang bentang alam luas disana

"Saya tidak salah pilih, kita berada di dekat danau. Indah, bukan?" Celetuk Faiz. Faiz mendekatkan dirinya pada sang istri, dan merangkul pundaknya.

Nafisa mengganguk "iya. Aku mau keliling. Tadi aku lihat ada rumah jamur. Besok kita ke sana, ya?" Mohon Nafisa

"Pasti, semua yang mau kamu kunjungi akan saya antar. Kamu tunggu disini, jangan kemana-mana. Saya taruh tas ini ke dalam." Setelah mengucap kalimat terakhir tersebut, Faiz segera bergegas meletakkan tas ransel berisi segala keperluannya dengan Nafisa. Dan kembali lagi menyusul Nafisa tak sampai 5 menit.

Faiz kembali dengan melihat Nafisa yang duduk manis diatas ayunan tersebut. Faiz ikut duduk di ayunan sebelahnya. Langit perlahan menggelap, bintang-bintang sudah terlihat. Tempat wisata ini jauh dari perkotaan, karena itu udara dan kenyamanan disini lebih terjamin.

"Masyaa Allah" gumam Nafisa

"Fisa," panggil Faiz

Nafisa sontak menoleh, menaikkan kedua alisnya tanda bertanya.

"Kita malam ini tidur di hotelnya saja, ya? Kalau di tenda nanti kamu sakit, gimana?" Faiz mencemaskan soal ini sedari tadi.

Nafisa menggeleng "tapi Fisa mau kesini gara-gara pengen tidur di tenda-nya. Lagian di tenda juga suhunya udah diatur, kan? Nggak perlu cemas, sayang." Ujar Nafisa mencoba menenangkan Faiz.

"Tapi—"

"Stt ... Nanti kalau aku kedinginan atau kurang nyaman aku ajak kamu pindah ke hotel, janji." Ujar Nafisa memberikan jari kelingkingnya pada Faiz.

"Ya, jangan berbohong tentang ini. Saya takut kamu sakit, nanti Umi, Bunda marah ke saya karena saya nggak becus jaga kamu gimana? Trus nanti kita dipisah, nggak mau." Rengek Faiz.

Nafisa tersenyum hingga menampakkan deretan giginya "lucu banget, sih." Nafisa berdiri dari duduknya dan mendekati Faiz. Tanpa aba-aba, perempuan itu mencubit gemas pipi Faiz membuat sang empu kesakitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Malam Asyura (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang