14. Tamu Aneh

119 16 0
                                    

ᵏᵉᶜᵃⁿᵗⁱᵏᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵃᵇᵃᵈⁱ ᵗᵉʳˡᵉᵗᵃᵏ ᵖᵃᵈᵃ ᵏᵉᵉˡᵒᵏᵃⁿ ᵃᵈᵃᵇ ᵈᵃⁿ ᵏᵉᵗⁱⁿᵍᵍⁱᵃⁿ ⁱˡᵐᵘ ˢᵉˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ. ᵇᵘᵏᵃⁿ ᵗᵉʳˡᵉᵗᵃᵏ ᵖᵃᵈᵃ ʷᵃʲᵃʰ ᵈᵃⁿ ᵖᵃᵏᵃⁱᵃⁿⁿʸᵃ. —ᴮᵘʸᵃ ᴴᵃᵐᵏᵃ

•••

Faiz memijat pelipisnya lelah, ia baru saja melakukan zoom meeting. Faiz melirik laptopnya, melihat jadwal-jadwalnya yang semakin padat. Faiz menghembuskan napas panjang, tumben sekali Nafisa tak heboh seperti biasa, dan Faiz yakin bahwa ini efek dari Baby, kucing barunya.

"Suamiku tercinta, aku buatkan teh hangat nih" teriak Nafisa mengetahui Faiz telah selesai meeting.

Sudut bibir Faiz terangkat, "tumben peka" ucapnya setelah Nafisa menaruh segelas teh hangat dimeja

"Ih ... Ya harus peka dong, kalau nggak nanti suamiku dicolong orang" balas Nafisa menjelaskan secara singkat

Faiz manggut-manggut sebagai balasan, ia segera meminum teh hangat yang dibawakan oleh Nafisa

"Kerjaan kamu banyak, ya? Aku bantu gimana?" Tawar Nafisa

"Ya banyak, tapi nggak perlu dibantu gapapa. Buatkan teh hangat sudah membantu" tolak Faiz tak ingin membuat Nafisa kelelahan akibat membantu dirinya.

"Saya kira kamu tadi sedang main dengan Baby"

"Nggak dong, Baby tidur. Oh iya, kamu masih ada pekerjaan?"

"Sedikit"

"Sini aku pijitin" Nafisa berdiri dari duduknya, memposisikan dirinya untuk memijit baju Faiz, sedangkan Faiz hanya menikmati pijatan dari Nafisa yang enak menurutnya.

"Kamu bisa pijit, diajarin siapa?" Tanya Faiz membuka percakapan

"Nggak diajarin siapa-siapa. Ini bakat terpendam kok hehe"

"Jadi tukang pijit aja" gurau Faiz

"Tukang pijit pribadi suamiku, kan?"

"Harus" balas Faiz terkekeh pelan

Drtt....

Faiz dan Nafisa kompak menoleh ke arah meja, tepatnya ponsel milik Faiz.

"Syahla?" Gumam Faiz mengambil ponselnya, tanpa basa-basi, ia mengangkat telpon tersebut.

"Assalamu'alaikum, mas" Syahla mengawali percakapan dengan salam.

"Waalaikumussalam, ada apa?"

"Aku hamil mas!" Pekik Syahla bahagia

"Alhamdulillah ... Berapa bulan?" Tanya Faiz senang, sedangkan Nafisa menatap Faiz dengan penuh keingintahuan.

"Sudah lima minggu"

"Kamu jaga kesehatan, Jangan cape-cape. Jaga kandungan kamu"

"Pasti, Mas. Kapan-kapan mampir ke rumah umi dong mas, Syahla mau ketemu mas Faiz ..." Rengek Syahla

"Iya, kapan-kapan kalau ada waktu luang"

"Ya, mas. Mas Faiz lagi apa?"

"Selesai meeting"

"Semangat kerjanya, mas. Yaudah deh Syahla matiin telponnya ya, maaf ganggu hehe"

"Iya. Jaga kesehatan"

"Siap mas. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

"Kenapa? Jaga kandungan? Syahla hamil, ya?" Tanya Nafisa tak sabaran

Di Malam Asyura (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang