Chapter 14

279 44 3
                                    

" Kita coba aja, semisalnya gak ada perubahan ya tinggal tinggalin mereka." Jawab sandrinna meyakinkan.

" Okay." Sahut ratu pasrah.

***

Sesuai dengan janji yang sudah dibuat, sisterhood pergi ke cafe milik mereka untuk menunggu reyhan dan teman-temannya. Salah satu karyawan cafe menghampiri mereka, " siang nona." 

" Siang." Jawab sisterhood.

" Mau makan/ minum nona?" tanya pelayan tersebut.

" Kaya biasa ya mba." Jawab sandrinna.

"Baik nona ditunggu." Ucap pelayan tersebut kemudian langung menyiapkan pesanan milik bossnya tersebut.

Tidak lama reyhan dan teman-temannya datang dan  langsung menemui sisterhood. " Sorry lama, tadi ada rapat dadakan." Ujar reyhan.

" Iya gak papa, gue percaya." Jawab sandrinna.

" Udah duduk, tarik tuh kursi samping." Perintah saskia.

" Mba..." Ratu mengangkat tangannya memanggil pelayan.

" Iya nona, ada yang mau di pesan lagi?" tanya pelayan tersebut.

" Tuh kalian cepet pesen." Ujar ratu kepada keempat laki-laki disana.

Pelayan cafe lainnya pun mengantarkan makanan yang sudah dipesan oleh sisterhood dan percaya atau tidak satu meja penuh hanya dengan pesanan sisterhood. Setelah semua pesanan mereka tiba, sandrinna memulai pembicaraan.

" Ekhem... Maksud gue buat ajak kalian ketemu gak lebih dari karena gue mau kelarin masalah kita." Ujar sandrinna.

" Jadi jangan pada kegeeran." Ujar ratu menambahkan.

" Gue wakilin temen-temen gue udah maafin kalian semua, tapi kita gak bisa ikutin maunya kalian." Sandrinna mulai menjelaskan apa yang ingin disampaikan.

" Tapi kita gak sejahat itu, kita percaya semua orang punya kesempatan kedua." Tutur saskia menambahkan ucapan sandrinna.

" Maksudnya?" tanya reyhan.

" Mungkin kita udah gak bisa kasih kalian kesempatan buat jadi pacar, tapi kita akan kasih kesempatan buat jadi temen." Tukas sandrinna menjawab.

Tampang kekecewaan jelas terpancar di wajah mereka, sisterhood pun menyadari perubahan raut wajah mereka.

" Oke gak masalah, meski gue sendiri sedikit kecewa tapi gak masalah. Gue sendiri bersyukur kalian mau terima kita lagi." Ujar reyhan berusaha berlapang dada.

" Lo si setuju, tapi gue gak yakin sama temen lo." Ujar aqeela dengan santainya dan membuat ketiga teman reyhan dengan cepat menjawab, " gue setuju." Jawab arjuna, christ dan felix dengan cepat.

" Bagus kalau gitu." Ujar sandrinna.

" Ada satu syarat tambahan." Tukas ratu tiba-tiba.

" Apaan?" tanya arjuna.

" Gak ada yang namanya ngehajar orang lagi." Jawab ratu.

" Iya kita janji." Tukas arjuna dengan sangat amat yakin.

Mereka pun menghabiskan waktu pulang sekolah bersama, cafe yang tadinya rame hingga sekarang hanya tersisa beberapa orang saja.

" Kita pamit duluan, udah disuruh pulang." Ujar sandrinna beranjak dari kursinya dan diikuti oleh ketiga temannya.

" Kita anterin?" tawar felix.

" Gak usah kita bawa mobil sendiri." Tolak saskia.

" Oke... Hati-hahti." Tukas reyhan.

Tidak lama setelah sisterhood pergi meninggalkan cafe reyhan dan ketiga temannya pun berniat untuk pulang.

" Mba bill..." Reyhan memanggil salah satu pelayan.

Salah satu pelayan menghampiri mereka, " berapa mba semuanya sekalian sama yang tadi cewe-cewe juga." Ujar reyhan.

" Maaf kak tidak perlu." Jawab pelayan tersebut dengan sopan.

" Kenapa?" tanya reyhan.

" Tadi kata nona tidak perlu kak, cafe ini milik perempuan yang tadi bersama kakak disini." Jawab pelayan cafe.

Keempat laki-laki itu sedikit terkejut dengan fakta yang baru mereka ketahui, namun mereka sudah tidak heran lagi jika memang sisterhood lah si pemilik cafe ini.

Bersambung...

Jangan lupa like, komen ya....

yang belum follow bisa langsung follow...

Ceritanya di ubah total...

Typo mohon di koreksi

Selamat membaca semoga masih suka dan masih setia nunggu ceritanya

thanks loveyou❤❤ 

Misunderstanding Friendship and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang