" Mereka memang gak akan berubah, karena dari dulu kita kenal mereka tetep baik dan selalu berusaha buat jaga kita dan sampe sekarang mereka gak berubah. Satu lagi, mereka bukan cowo berengsek seperti yang kalian fikir." Ujar sandrinna membantah tudingan dari jeffan.
***
" Ada lagi? atau udah terjawab semua?" tanya saskia.
" Udahlah apa lagi coba yang mau mereka korek, orang udah kita jelasin semua." Tukas ratu saat the bros tidak ada yang menjawab.
" Udah yu ke kelas, bentar lagi masuk." Aqeela beranjak meninggalkan kantin dan diikuti oleh sandrinna, saskia dan ratu.
Sepulang sekolah seperti biasa sisterhood pergi ke salah satu mall di jakarta, mengelilingi mall dan mengunjungi beberapa store disana. Tidak terasa waktu yang semakin sore akhirnya sisterhood memutuskan untuk pulang.
Sisterhood sampai di bascemp dengan beberapa paperbag yang masing-masing bawa yang sudah sangat menggambarkan cukup banyak mereka menghabiskan uang. Bukan karena mereka memiliki sifat menghambur-hamburkan uang, tetapi prinsip mereka adalah uang tidak pernah dibawa mati dan selagi tidak meminta kepada orang tua bukan masalah untuk mereja jika mengeluarkan banyak uang hasil kerja keras mereka sendiri.
" Jarang kita belanja, sekalinya belanja gini jadinya." Ujar saskia sambil melemparkan tubuhnya ke sofa.
" Isi kartu gue habis dalam sekejap." Ujar aqeela.
" Ya udah lah ya, sekali kali." Sahut ratu.
" Iya, lagian buat apa duitnya disimpen mulu gak akan dibawa mati juga kan. Yang penting kita masih punya tabungan buat hal-hal penting lainnya." Tukas sandrinna.
" Iya juga si." Jawab ratu.
Terdengar dering iphone dari ruangan tersebut, " si arjuna telefon gue." Ujar saskia yang ternyata iphone miliknya yang berbunyi.
Saskia langung mengangkat telefon tersebut dan ketiga temannya sibuk membuka paperbag milik mereka masing-masing. Saat mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing bibi yang mereka percaya untuk membantu mereka merawat basecamp menghampiri mereka.
" Eh.. non udah pulang, maaf tadi bibi gak bukain pintu soalnya lagi beres-beres di belakang." Ujar sang bibi.
" Iya bi gak papa." Jawab sandrinna dengan sopan.
" Mau minum atau makan?" tawar bibi.
" Minum boleh bi, mango juice boleh." Jawab ratu.
" Oke non." Sahut bibi beranjak pergi ke dapur.
Saskia yang baru saja selesai mengakhiri perbicaraan dengan arjuna lewat telefon langsung kembali melanjutkan untuk membuka beberapa paperbag miliknya.
" Kenapa sas?" tanya sandrinna.
" Tadi si arjuna sama yang lain mau ngajak kita buat jalan, cuma gue bilang kita mau girls time." Jawab saskia.
" Oh... Okay." Sahut sandrinna.
" Meskipun kita udah kasihmereka kesempatan, tetep kita harus jaga jarak janagn terlalu mengikutsertakan mereka." Ujar ratu.
" Iya gue setuju." Tukas sandrinna.
Sedangkan dengan the bros, hari ini mereka dibuat sangat amat bingung dengan kejadian-kejadian yang menghampiri mereka. Mulai dari sisterhood yang datang dengan mantannya sampai dengan sisterhood yang dengan terang-terangan membeberkan fakta tentang mantan mereka.
" Kasian otak gue hari ini dibuat mikir yang gak ada ujungnya gini." Ujar jeffan.
" Banyak banget kejadian hari ini yang buat kita mikir keras." Tukas rassya.
" Yang buat gue heran kenapa mereka dengan entengnya ngebeberin semua hal yang akhir-akhir ini kita butuh informasinya." Tuaks rey.
" Jangan-jangan mereka ada maksud tertentu lagi." Ujar kiesha yang cukup overthingking.
" Semua dugaan kita bisa terjadi." Jawab rey.
" Terus sekarang gimana?" tanya rassya.
" Yang bisa kita lakuin sekarang si cuma jaga-jaga kalau dugaan kiesha tadi bener, tapi kalau engga ya kita gak usah ngapa-ngapain. Gak perlu kita cari masalah sama mereka." Ujar rey merencanakan kegiatan selanjutnya.
SKIP KEESOKAN HARINYA
The bros pergi ke rooftop karena mereka tahu sisterhood berada di sana, mereka ingin mencari sedikit informasi lagi mengenai keempat pentolan sekolah tetangga.
" Ekhem.." Kiesha berdeham, membuat sisterhood mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara.
" Siapa yang izinin kalian kesini?" tanya ratu dengan datar membuat suasana berubah.
" Gue perlu informasi tambahan lagi." Ujar rey tidak menjawab pertanyaan ratu.
" Siapa yang izinin kalian kesini?" tanya ratu lagi saat pertanyaannya tidak terjawab.
" Perlu gitu kita izin? kaya ini tempat punya lo aja." Jawab rassya.
" Kalian lupa atau emang belum tau? kalau rooftop ini udah jadi milik kita secara resmi." Tukas ratu.
" Bisa diliat di dinding sebelah kiri kalian." Ujar aqeela menunjuk salah satu keramik yang bercetakkan resmi dengan tandatangan sisterhood.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen ya....
yang belum follow bisa langsung follow...
Ceritanya di ubah total...
Typo mohon di koreksi
Selamat membaca semoga masih suka dan masih setia nunggu ceritanya
thanks loveyou❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstanding Friendship and Love
RomanceRemaja yang baru saja menginjak bangku SMA terjenak dalam kesalahpahaman yang cukup rumit, sehingga berdampak pada semua yang telah mereka rencanakan