21 - bloom

5 1 0
                                    

A month later...

Kira

"Karena waktu mekarnya sesuatu itu beda, gak papa telat, yang penting mekar", bunda pernah bilang itu dan mungkin selalu itu kata - kata pamungkasnya kalau aku lagi down dan ngerasa jauh ketinggalan sama apapun. Waktu aku sempat istirahat satu tahun untuk pemulihan setelah kecelakaan, waktu aku harus belajar banyak hal lagi karena semua terlupa. Termasuk waktu si kakak pergi, lalu menyusul yang kedua juga pergi. Separuh duniaku juga dunia mas Dirga runtuh bunda juga mengatakan hal yang sama.

"Tuhan masih mau kalian pacaran dulu, yang sabar. Menikah dan punya anak bukan balapan. Nikmatin aja prosesnya ya, mba Kira. Berdua sama Dirga, bunda percaya kalian bisa lewati ini semua", itu juga yang Bunda ucapin, dua kali. Waktu mereka pergi.

Sekarang bunda diluar ruangan, cuma ada mas Dirga sama aku aja didalem ditambah satu dokter satu suster. Tiga kali di ruangan yang sama, tiga kali dengan dokter yang sama. Menanti kabar baik. Semoga.

"Ini ada kantong kehamilannya ya, perkiraan dari haid terakhir lima minggu tiga hari, tapi masih belum ada denyut jantungnya. Kontrol bulan depan kita bisa dengerin sama - sama", dokter Toro masih menjelaskan sementara mas Dirga kulihat matanya udah berkaca - kaca dari tadi. Dari masuk ruangan dokter dia gak lepas tanganku. Aku sempat tempelin tanganku di dadanya, debaran jantungnya beneran kerasa. Sama kuatnya kaya dulu kakak pergi dan aku butuh ditenangkan berhari - hari. Rasa pelukan menenangkan itu masih terasa sampai sekarang.

Padahal si bayi betulan masih belum kelihatan wujudnya di monitor. Kita berdua bahagianya udah begini.

'Terima kasih'

'Love you'

Mas Dirga berucap tanpa suara. Pegangan ditanganku makin erat. Aku tau mas Dirga sama rasanya kaya aku. Senang bercampur takut. Trauma dua kali kehilangan masih ada diantara kita meski kita bilang it's ok dan bisa coba lagi. Kita gak bisa pungkiri itu. Kehilangan selalu ada bekasnya. Mau dilupa atau sengaja melupa, masih ada yang tersisa.

"Belum keliatan, belum ada baby bump tapi tetep bangunnya miring dulu ya", dokter Toro mengingatkanku.

Hamil trimester pertama itu memang gak berasa hamil karena belum kelihatan menonjol, mungkin karena itu juga beberapa ibu hamil muda gak sadar kalau mereka hamil, masuk ke trimester dua baru agak berasa katanya. Ada yang berat di bagian perut karena baby tumbuh.

"Jangan banyak pikiran, bawa happy aja. Ke cafenya dikurangi dulu. Ditengokinnya juga nanti dulu, masih kecil dedeknya juga belum bisa ngerasain kalau ditengok", dokter Toro selalu aja ada istilah buat itu.

Kalau berdasarkan haid terakhir, usia kehamilan dan juga besarnya kantong kehamilan yang keliatan, mungkin ini hasil usaha kita waktu liburan bulan lalu di Seoul. Waktu itu beneran happy, beneran lega banget dan berasa liburan. We did it with no intention, murni did it because we wanted it. Mungkin karena itu juga program hamil -tidak sengaja- kita berhasil. Kadang apa - apa yang gak terlalu disengaja justru dapet. Ketika semuanya udah dipasrahkan, ada yang lain yang membantu mewujudkan.

Mas Dirga dari tadi posesif banget peluk pinggangku sambil kita duduk dengerin dokter kasih konseling. Dari semua yang dokter sebutin mungkin yang paling sulit soal tengok menengok. Mas Dirga bawaanya tiap hari kaya minta jatah. Padahal dia kerja pulang juga udah malem tapi ada aja alasannya. Biar besok kuat dan lainnya. Lagipula aku juga gak bisa nolak. Mas Dirga udah jadi candu buatku.

"Inget ya, jangan stress juga jangan kecapean. Pagi duduk di balkon sambil minum susu buat hirup udara segar, sore bisa olahraga kecil. Jalan kaki aja di ruang tv mungkin atau muterin rumah", ini aku yakin mas Dirga gak gitu perhatiin dokter bilang apa. Masih sibuk sama rangkul pinggang sama elus perutku yang masih rata ini. Senyumnya masih belum terurai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That's Ok! Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang