DirgaUdah hampir empat tahun gak ke Seoul nengok Sean. Terakhir waktu dia masih kuliah masternya main kesini karena suntuk. Karena ingin lari juga setelah Salira tiba - tiba pergi. Seoul selalu jadi cerita sendiri buat aku sama Salira. Kita pernah liburan bareng disini waktu masih sama - sama.
Apartemen Sean lebih gede dari terakhir kali kita kesini. Waktu kuliah dia masih ambil tempat area gwanak, one room, atau lebih bisa dibilang gosiwon, kanan kiri mentok, alasannya biar lebih deket ke kampus. Om Tedi selalu tawarin kamar lebih besar biar lebih nyaman belajarnya tapi Sean selalu nolak karena awal dia kuliah juga jalur beasiswa mama papa, baru di kampus dia coba cari beasiswa. Sekarang berhubung kantornya daerah gangnam Sean cari daerah Samseong-dong. Cukup menguras kocek untuk sewanya. Apartemen menengah ke atas, entah ini berapa yeok Tapi kalau cuma ditinggali sendiri pasti ya berasa gede banget. Kamarnya ada empat. Sean pindah kesini baru beberapa bulan lalu, setelah memantapkan hati mau nikah sama Pramesti dan juga jabatan dia di kantor naik plus Sean dapet hibah tabungan dari om Tedi, papanya.
"Mba Kira tidur?", Sean di dapur lagi sibuk masak beberapa camilan sama Pramesti. Aku haus jadi ke dapur.
Sesampainya di apartemen Kira ngantuk katanya. Jadi habis bebersih sebentar dia udah ilang ditelan selimut. Udara dingin gini emang enaknya tidur lagi di bawah selimut. Semalem di pesawat Kira juga gak tidur kayanya, atau tidur sebentar mungkin. Aku sepanjang perjalanan tidur kecuali pas pagi terlalu laper jadi bangun makan indomi.
"Hu um. Masak apa?", aku melongok sedikit.
"Hotteok", Sean masih membulat - bulatkan adonan lalu memasukkan pasta kacang merah. Pramesti sudah siap dengan sutilnya menekan - nekan hotteok yang ada diatas teflon.
"Mba Kira suka kacang merah gak sih? Bisa ganti isiannya kalau mau", sebenernya Kira sama Sean seumuran. Tapi berhubung om Tedi adik mama dan Kira istriku jadilah dia tetep panggilnya "mba"
"Gak terlalu suka, tapi masih bisa makan", dua sejoli itu serasi banget. Masak hotteok aja keliatan romantis gitu si.
"Ada selai kan Sean di kulkas, bisa ganti itu kali ya?", Pramesti mengingatkan kalau mereka masih punya beberapa selai
Sean menuju kulkas, keluarin semua selai yang ada.
"Masih suka blueberry?", entah kenapa mataku berbinar lalu mengangguk keras
"Mas Dirga nih kalau liat blueberry begini. Kaya anak kecil dikasih permen", tiba - tiba Kira sudah disampingku. Mengecup pipiku sekilas lalu mengambil gelasku yang masih ada sisa air lalu meminumnya lalu mengisinya lagi. Haus apa gimana ini anak bangun tidur.
"Mba Kira dulu di SMA Highland gak sih?", Pramesti bersuara, kulihat Kira mengangguk
"Kamu disana juga kah?", menarik sepertinya obrolan ini
"Iya, aku kelas satu mba Kira kelas dua, kita beda setahun", Pramesti menaruh hotteok yang sudah matang ke besi jarang - jarang untuk mengeringkan minyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Ok! Kim Doyoung
Fiksi PenggemarIt's about two people who ever met before and they already destinated each other Alur akan maju mundur Cast: Kim Doyoung visual of Dirga Segara Lazuardi ((You can imagine)) visual of Kirana Bulan Lembayung Start at phone note : Oct 2020 Publish here...