BAB 2 | berubah jadi baik demi ayang

15 4 0
                                    

🦋🦋🦋

Bel pulang sekolah berbunyi,semua murid keluar dari kelas mereka masing masing dengan riuhnya.sedangkan Tasia sengaja menunggu kelas kosong agar ia keluar tidak terlalu ramai.

Ryan yang kebetulan memegang kunci kelas menunggu tasia untuk keluar di depan pintu kelas.

Tasia baru sadar,kalau Ryan yang memegang kunci kelas.

Tasia mengambil tasnya dan keluar dari kelas,Ryan pun menutup pintunya dan mengunci kelasnya.setelah mengunci kelas,Ryan berjalan di sebelah tasia dengan jarak yang tidak terlalu dekat,Karna ia tau tasia tak suka jika Deket² dengan laki-laki.

"Dijemput kan?".tanya Ryan.

"Iya".

"Nunggu nya di tempat yang dingin ya,jangan di tempat yang panas".

"Iya".

Sesampai di lantai bawah,Ryan berpamitan dengan tasia untuk pulang deluan."aku pulang deluan ya,ingat nunggu di tempat yang dingin jangan di tempat yang panas".

"Iya".

"Okee,daa..tasia".Ryan berjalan menuju parkiran sekolah.

Sebelum naik ke atas motornya,Ryan mendapat pesan dan telfone dari tania.ryan tak mengangkat telfone-nya dan hanya membalas pesan darinya kalau ia sedang sibuk hari ini.

Ryan menutup layar handphonenya, memasang jaketnya lalu menghidupkan mesin motor nya dan pergi meninggalkan area sekolah.

Tasia menunggu jemputannya di tengah teriknya matahari,tidak ada tempat yang dingin,mau tak mau ia harus menunggu di tengah teriknya matahari yang panas itu.

Ia masih tidak menyangka bisa berhubungan dengan cowok yang ia sukai saat first menginjakkan kaki di kelasnya waktu itu,walaupun belum pacaran,tapi ini udah lebih dari cukup bagi Tasia, setidaknya ada yang membuat nya bahagia tanpa alasan setiap hari.

🦋🦋🦋

Sesampai di rumah,Ardan membuka seragam sekolah nya dan langsung masuk ke kamar mandi dan mandi,hari ini sangat panas sehingga membuat nya sangat gerah.

Selesai mandi,Ardan mengambil handphone-nya dan mengechat crushnya.

setelah mengetik dan mengirimkan pesan,Ardan mengetik ikon game online di HP-nya dan game itu adalah ML,ia bermain game sambil menunggu balasan dari crushnya,Karna ia tahu crushnya akan menjawab pesannya lama di karenakan ia sangat sibuk dan aktif dalam kegiatan sekolah.

Saat berada di room ml-nya,Ardan membuka room chat nya dan menelfon Azra,Ryan,Rey dan Fero untuk mengajak mereka bermain.namun Ryan dan Rey menolak Karna ada urusan penting kata mereka.

Mereka sudah tak heran lagi dengan kedua cowo yang sedang ngebucin itu,wajar wajar saja mementingin pacarnya daripada bermain game.mereka juga gak egois untuk hal itu,mereka juga pernah ngerasa bagaimana punya cewek,pasti rewel banget kalau ngeliat cowok nya lebih mentingin gamenya dari pada cewenya sendiri yang berada di samping nya.itu wajar.

Mereka terpaksa main bertiga dan 2 orang lainnya adalah orang asing,Azra dan Fero membuka on mic mereka, sedangkan Ardan memilih untuk off mic Karna ada dua orang asing yang berada di teamnya.

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang