BAB 22 | problem Ardan II

3 1 0
                                    

🦋🦋🦋

Terbangun dari tidurnya,Tania langsung mengecek handphonenya berharap ada notif dari crush secret nya masuk, Sangat susah untuk menaklukkan hati crush nya maka dari itu ia harus bisa memulai melakukan nya secara diam diam Karna Tania tak ingin membuat orang yang ia cintai membenci dirinya nya Karna tau ia menyukai dirinya.

Tania memanyunkan bibirnya melihat tidak ada notif satupun di WhatsApp nya."udah gue tebak dia pasti gak akan balas chat gabut gue".

Tania mengambil handuknya dan beranjak menuju kamar mandi."dasar kulkas 2 pintu!".gumamnya.

Tania menutup pintu kamar mandinya ketika sudah masuk."gue kok khawatir banget sama dia,dari semalam gue liat kayanya punya masalah".

Sehabis mandi,tania mengeringkan rambutnya dengan hairdryer,ia masih dengan memikirkan orang yang sama."apa gue telfone aja ya?".

Tania mengambil handphonenya,dan membuka kontak crushnya itu,Enggan kali rasanya untuk menekan tombol panggilan itu.dengan keberanian nya,Tania menekan tombol panggilan itu.

Tania langsung gugup ketika melihat tulisan berdering di handphone nya."mampus gue,berdering!".

Tulisan berdering itu hilang dan memunculkan angka detik,itu artinya telfone nya di angkat oleh crushnya.

"Halo?".suara cewe membuka pembicaraan ini.

"Suara cewe?".-batinnya,dan seketika Tania menjadi badmood.

"Iya,halo..maaf saya mengganggu".ujar Tania hendak mematikan panggilannya.

"Ini dengan kerabat atau saudara dari pasien?".niat mematikan telfone nya terhenti ketika mendengar cewe itu mengatakan hal yang membuat Tania terkejut.

"Pasien!?".

"S-sayaa temannya,apa yang terjadi dengan teman saya?".ujar Tania panik sekaligus takut akan apa yang terjadi dengan crushnya itu.

"Teman ada mengalami kecelakaan motor".

"Ke-kecelakaan motor?".potong Tania menutup mulutnya Karna kaget.

"Iya mbak,apa sekarang mbak bisa datang secepatnya?".

Tania mengambil tas dan jaket nya lalu keluar dari kamarnya."iya saya akan kesana,di rumah sakit mana sus?".

"Rumah sakit bina Nusantara".

Tania memutuskan panggilan itu dan beralih memanggil nomor Ryan.

Panggilan tersambung.

"Ada apa?".tanya Ryan.

Tania masuk kedalam mobilnya,ia menceritakan apa yang telah terjadi ke Ryan.

"Apa!".Ryan langsung bangun dari rebahannya.

"Dimana rumah sakit nya?".ujar Ryan bangun dari ranjang rumah sakit nya.

Tania memberi pesan ke nomornya Ryan, panggilan itu berakhir.
Ryan mengambil jaketnya menutupi baju pasiennya,Nenek yang baru saja balik dari kamar mandi melihat ryan yang sedang berkemas untuk pergi itu.

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang