BAB 10 | ter-read

5 3 2
                                    

🦋🦋🦋

Besok adalah perlombaan futsal dan basket antar kelas,dan hari ini Ryan dan teman temannya berlatih dengan mantap untuk pertandingan besok.

Ryan berjalan keluar lapangan untuk mengambil minum,namun ia heran melihat handphonenya,kenapa dari kemarin dan sekarang gak ada notif pesan sama notif panggilan sekalipun dari tasia?."ini gak bisa di biarin".-batinnya.

Ryan mengambil handphone nya dan membuka aplikasi wa-nya,Ryan melotot kan matanya ketika melihat pesan dari tasia yang sangat panjang dan ia tidak sengaja menge-readnya saja.
Ryan menepuk jidatnya."mampus gue,pasti tasia marah besar".

Ryan mengetik panjang lebar untuk menjelaskan kenapa ia tak sengaja menge-read chatnya, setelah itu ia berlari ke loker dan ingin mengganti baju nya.

"Yan!,mau kemana?,Lo udah siap latihan nya?".panggil Fahri dari ujung sana.

"Gue ada urusan sebentar...,ntar gue balik lagi".ujar Ryan juga dengan meneriakin Fahri.

Selesai mengganti baju nya,Ryan berjalan ke parkiran dan mengambil motor-nya lalu menjalankan motornya menuju rumah tasia.

"Mau kemana dia?".tanya Rey yang tak sengaja melihat Ryan dari jauh yang sedang lari larian menuju parkiran sambil menghapus keringatnya yang jatuh.

"Tasia mungkin".ujar Ardan.

"Hadeuh..,bucin banget".

"Bukan bucin, mungkin ada masalah yang harus membuat nya seperti itu".ujar Ardan.
"Lo kan tau,Ryan type cowok yang gak suka ribet dan terbebani,kalau dia seperti itu berarti ini beneran mendadak".

"Okey".ujar Fahri pergi melanjutkan latihan nya.

🦋🦋🦋

Tasia yang sedang bersantai Santai di atas balkon langsung terkejut ketika melihat Ryan datang ke rumah nya dan sekarang berada di depan pagar rumahnya,Tasia langsung menundukkan kepalanya agar tidak kelihatan oleh Ryan.

"Ngapain dia datang kesini".

Dan handphonenya berdering.tasia menggeser layarnya keatas tanda menerimanya.

"Halo,aku ada di depan rumah nih".

"Mama dengan ayah,sedang ada dirumah".

"Dirumah?,tapi kemarin kemarin kamu bilang tanggal 24 Mama sama ayah kamu pergi?,dan kamu akan nyusul mereka habis Maghrib kan?".

Tasia baru ingat,ia memberitahu Ryan tentang itu.

"Iya,aku keluar.mau siap siap dulu".

Tasia menutup handphone nya dan berjalan menunduk menuju kamarnya,ia merapikan rambut dan pakaian nya setelah turun buat bertemu dengan Ryan.

"Ekhem!".

Tasia langsung menoleh ke bibi Karna suara itu berasa dari sana."bibi?".

"Cie cie".ledek bibi ke tasia yang ingin menemui Ryan.

Tasia menyuruh art nya itu diem."syuutt".

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang