BAB 12 | keluar grup

10 4 0
                                    

🦋🦋🦋

Keesokan paginya,Ryan melihat Tasia sedang mengobrol dan bercanda bersama teman temannya di depan kelas,Ryan sengaja cari perhatian di depan nya agar tasia melirik nya,namun Tasia tidak ada meliriknya sedikit pun.

"Fani".panggil Ryan.

"Ada apa?".tanya Fani.

Ryan sedikit kecewa melihat tasia tak melihat dirinya yang berdiri disampingnya itu, biasanya tasia selalu menoleh kalau dirinya memanggil teman cewenya.

"Gak papa".

"Apansih gak jelas Lo".

Ryan hanya terkekeh,selanjutnya ryan mengode Fani dengan bertanya,"ada apa dengan tasia hari ini?".

Fani mengangkat bahunya gak tau.

Ryan pun tiba tiba di tarik Rey dari belakang dan mengajaknya ke kelas sebelah.sebelum masuk kelas sebelah,Ryan melihat Tasia sekilas lalu masuk ke dalam kelas.

"Lo ada masalah apa sama Ryan?".tanya Fani menoleh kearahnya.

"Gak ada masalah apa apa kok".

"Kenapa kelen berdua kelihatan seperti gak akrab?".

"Emang dari awal kelihatan gak akrab kan?".
"Yauda ah balik yuk!,gak belajar juga kan hari ini".tasia memakai tasnya,merasa semakin gaenak jika berlama lama berada di sini.

"Yuk!, gue mau jajan diluar".Keyla juga terlihat sedang memakai tasnya juga dan begitu pula juga dengan fani.

Ketika ingin menurunin tangga,Ryan memberhentikan langkah mereka bertiga."heh!".

Fani dan Keyla menoleh ke arahnya kecuali tasia yang masih malas melihat wajahnya.

"Kenapa?".

"Ini masih jam 9,jangan pulang dulu ntar buk meli marah".

Tasia memutar bola matanya jengah dan kembali lagi duduk di bangku yang ada di depan kelas tadi dan diikuti Fani dan Keyla dibelakangnya.

Ryan berdiri didepan nya dan mengajak tasia bicara,namun Tasia tidak ada merespon nya sekali pun, membuat Ryan merasa putus asa dan merasa gak dihargai oleh Tasia yang dirinya sedang berbicara di depannya,begitu pula dengan Rey yang mencoba mengajak tasia bicara namun sama saja tasia tidak merespon keduanya.

Ryan menatap tasia kecewa."oke,baik kalau ini yang kamu mau".ryan berbalik dan masuk kedalam kelas.

Tasia menatapnya bahu nya yang perlahan masuk ke kelas itu."maaf,aku tadi gak bermaksud untuk diam,tapi bibirku meminta untuk tidak berbicara".

🦋🦋🦋

Selesai pertandingan final,Ryan dan timnya memutuskan untuk makan siang di luar,Ryan tampak tidak bersemangat hari ini,Ardan yang memahami Ryan dengan baik merasa bahwa Ryan sedang ada masalah.

Dijalan,Ryan mengegas gas keretanya kenceng sehingga membuat keretanya melaju dengan cepat dan Ardan berusaha untuk mengikuti nya,bukan ia ingin ikut campur tapi ia khawatir jika Ryan kenapa kenapa di jalan.

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang