BAB 21 | problem Ardan 1

5 0 0
                                    

🦋🦋🦋

Ardan turun dari motornya ketika sudah sampai di kediaman utama keluarga besar Wijayaarga,ia memasang wajah marah serta mengepal tangan kanan
nya sambil berjalan masuk ke dalam rumah besar dan hina itu,wajar saja disebut hina Karna sifat keluarga itu emang benar benar hina,jika tau kalau keluarga nya seperti itu mungkin Ardan tidak ingin dilahirkan ke dunia ini.

"Eh Ardan?,tumben Dateng ke rumah,ada apa malam malam begini?.".tanya jie pengawal melihat Jam tangan nya di Pintu depan rumah itu.

"Dimana kakek?".tanya Ardan langsung.

"Apakah kamu sudah membuat janji dengan tuan besar?".

"Gue keluarga nya,apa mesti saya membuat janji terlebih dahulu?".

"Yauda yauda, sebentar saya akan bicara terlebih dahulu dengan tuan besar". "Anda tunggu disini sebentar". Pengawal jie pergi keruangan tuan besar dan meninggalkan Ardan didepan,Ardan menuruti permintaan pengawalnya itu dan menunggu.

Toktoktok!.

"Masuk!".

Pengawal jie masuk dan menundukkan kepalanya,ia tidak berani melihat wajah tuan besar nya itu.

"Ada apa?,bukannya ini sudah jam istirahat?".tanya kakeknya Ardan.

"Ardan cucu pertama anda ingin bertemu".

"Ardan?".tanya Wijayaarga heran,ia tidak percaya bahwa cucunya itu kembali lagi ke rumah besarnya setelah 10 tahun mamanya membawa ia pergi dari rumah itu."ada apa dia kesini malam malam begini?". "Apa ada sesuatu yang penting ya?".

Pengawal jie menggeleng."saya tidak tahu tuan".

"Baiklah,suruh ia masuk".

"Baik tuan".

Pengawal jie keluar dari ruangan itu dan kembali ke depan menemui Ardan.

Ardan masuk setelah mendengar kakeknya memberi izin untuk nya.
Perlahan Ardan membuka ruangan mengerikan itu yang tidak pernah ia masukin selama tinggal disana.

Ardan masuk lalu duduk di sofa pertemuan di ruangan itu.Kakeknya Wijayaarga menyerup kopinya setelah selesai ia meletakkan kopinya itu di atas meja dan membuka percakapan yang dingin itu."ada apa kamu kesini?". "Apakah kamu dan mama kamu mau meminta maaf dan menyadari semua kesalahan yang selama ini telah mama kamu perbuat?". "Atau mau meminjam uang Karna mama kamu sudah bangkrut?".

"Tidak,namun sebelum nya aku minta maaf karna mengganggu kakek malam malam begini,tujuanku kesini bukan untuk alasan yang telah kakek sebutkan tadi".

"Terus?".

Ardan menahan emosi yang telah ia pendam saat bertemu dengan kakeknya,ia mengepal tangannya di bawah meja."tetapii..aku kesini karnaa ingin bertanya dengan secara damai".

"Kamu ingin bertanya?,selama kakek bisa jawab.. kakek akan menjawabnya".

"Apakah kakek menyuruh Anggota kakek untuk menembak mama dan mengambil paksa aset perusahaan mama?".tanya Ardan damai dengan nada yang lurus Dan tidak terdengar kasar.

"Maksud kamu?".tanya Wijayaarga sebab tidak paham dengan perkataan Ardan.

"Kakek kan yang mencoba untuk membuat mama mati?".nada Ardan naik menjadi nada serius.

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang