BAB 4 | nungguin sampai pulang

12 4 2
                                    

🦋🦋🦋

__________________________________

💬.dah sampai rumah?.
___________________________________

Ryan mengirim pesan ke tasia,Karna ia melihat tasia masih berada di dalam area sekolah,kasihan melihatnya harus terus terusan menunggu di bawa teriknya matahari yang panas itu.ryan sering memberikan ajakan untuknya untuk pulang bareng,namun Tasia terus terusan menolak ajakannya,ok,Ryan maklumi tolakannya tasia,Karna ia mengerti kalau cewenya itu adalah anak strich parents.

Jika ketahuan ayahnya kalau tasia boncengan berdua naik kereta dengan cowo,Tasia akan dimarahin dengan ayahnya dan Ryan tidak ingin kejadian itu terjadi ke pada wanitanya.

Ryan turun dari motornya dan berjalan mendekati tasia,ia berdiri di samping nya tasia dan melindungi tasia dari terik panasnya matahari yang mengenai kulitnya.tasia menoleh ke samping karna melihat matahari tak menyentuh kulit nya sama sekali Karna di lindungi oleh orang yang berada di samping nya ini,tubuhnya sangat tinggi sehingga tasia tak dapat melihat wajahnya,tapi yang jelas orang itu adalah murid di SMA dwiwarna ini.

"Permisi".

Ryan menoleh ke tasia dengan mata yang ia sipitkan gegara terkena terik panasnya matahari dan keringat yang terjatuh Karna panasnya.

"Ryan?".
"Kamu kok belum pulang?".

Ryan menghela nafasnya."kamu aja belum pulang,masa aku tega liatin kamu trus ninggalin kamu pulang".

"Kalau kayak gitu,berarti semalam kamu juga nungguin aku sampai pulang?".

"Lebih kurang seperti itu".

Terlihat senyuman merekah di bibirnya, ketahuan Tasia baper dengan moment ini.namun senyum tasia terpaksa hilang ketika melihat ada yang memperhatikan mereka dari jauh dengan pandangan matanya yang sinis.

Yaitu tania.

"Masih lama lagi dijemput?".tanya Ryan.
"Kalau misalnya masih lama,bareng sama aku aja Pulangnya,liat tuh matahari nya panas banget".sambung Ryan.

"Sejak kapan matahari pernah adem".

"Udah,jangan ngalihin pembicaraan Aku".
"Pulang bareng aku aja yuk!".

Tasia menggeleng, walaupun Ryan adalah orang yang sangat ia sukain saat ini.tapi Tasia tidak pernah menerima tawaran untuk di bonceng oleh sama siapapun, termasuk Ryan.

"Iya sya,pulang sama Ryan aja".ujar putra tiba tiba.

"Bener tuh kata putra".timpal Ryan.

Tasia tetap menggeleng, beberapa menit kemudian teman teman circle-nya ryan.owlwhite.datang.

"Yan,ngapain masih di sekolah?".tanya Rey tanpa melihat ada tasia yang berdiri disana.

Tasia mundur ke belakang karna melihat teman temannya ryan menghampiri ryan.bukan maksudnya untuk menghindari mereka,tapi tasia paling anti kalau deket dengan anak cowok.bukan sok suci,tapi jiwa ukhti nya masih terbawa.

Rey melihat tasia yang sedang berdiri disana."owh,ada cewenya".

"Yan,jangan lama lama,gue mau cepat pulang hari ini".ujar Ardan.

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang