🦋🦋🦋
Hari sudah berganti malam,sehabis shalat Maghrib,Ryan bersiap siap dikamarnya untuk pergi,Ardan yang dari tadi berada di kamar terus terusan melihat Ryan yang bermondar mandir dihadapan nya itu dengan mata yang terus mengikuti kegiatan Ryan dan akhirnya dia merasa lelah melihat Ryan yang sibuk.
"Lo mau kemana?,nyobain satu baju di lemari?".tanya Ardan heran.
Ryan mencoba pakaian di depan kaca dan melempar pakaiannya itu ke sembarang arah."mau jumpa camer".ujarnya,lalu mengulangi hal yang sama lagi.
"Idih Lo berhasil bung?".ujar Ardan merasa senang mendengar ucapan temannya.
Ryan menghembus nafasnya kasar."belum".ujarnya melanjutkan mencoba coba pakaiannya
Ardan kembali heran."but why you like this?".
"Apaan artinya?,gue ga pande b.inggris gilaa Lo".
Ardan memutar bola matanya jengah."kalau belum berhasil kenapa Lo udah dandan rapi begini?".
"Owhh".
Ryan memakai pakaian yang menjadi pilihan nya."Karna gue mau ke langkah awal".Ryan berjalan mengambil hpnya yang berada di samping Ardan dan membisikkan sesuatu kepada nya."doain gue berhasil,Lo kan anak Sholeh".
"Ck,iyah".
Ryan membuka pintu kamarnya."byee..gue pergi dulu".dan menutup pintu kamarnya kembali.
🦋🦋🦋
Jam 9 pun tiba,Ardan yang dari tadi bersantai memandang langit nya malam tiba tiba teringat akan janjinya di ml,daripada hanya melamun tidak ada kegiatan apa apa lebih baik ia bermain ml.ardan berjalan masuk ke dalam kamarnya Ryan dan menutup pintu balkon kamar,ia meraih handphonenya dan duduk di tepi ranjang.
Ardan menghidupkan layar handphonenya,tiba tiba ia dikejutkan dengan notif yang ia tunggu selama ini dari seseorang yang selama ini ia tunggu."eh?,ini gak salah dia ngechat Luan?".
Seketika Ardan lupa akan janjinya,ia berbalas pesan dengan seseorang yang memberi nya notif itu.
Di lain tempat ada seseorang yang menunggu Ardan on,ia menunggu cowok itu dengan sabar, begitu banyak undangan yang ia tolak agar bisa Mabar dengan crush nya itu.tidak sadar sudah 1 jam ia menunggu disana,tidak ada rasa bosan Karna ia sangat senang bisa Mabar kembali setelah 1 Minggu cowo itu menghilang.
Waktu terus berjalan dan cowo itu tidak kunjung on dan akhirnya ia tertidur dengan handphone nya yang ia letak di dada.
🦋🦋🦋
Malam ini kepala ryan seperti ditimpa beban yang berat,ia merasakan sakit dikepalanya dan ia merasa seperti ada yang menusuk nusuk kepalanya.
"Ada apa?".tanya erfan ketika melihat raut wajah Ryan yang begitu pucat.
Ryan menggeleng cepat dan tersenyum menahan rasa sakit nya."tidak apa apa kok om".
"Tahan Ryan,demi tasiaa".
Ryan meletakkan tangannya ke meja, sebelumnya ia memegang kepalanya Karna terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly In Saturnus
AcakGue suka Lo tapi gue gamau kita harus pacaran. Mencintai seseorang namun tidak ingin diajak pacaran itu rasanya menyakitkan,tapi taukah kamu seseorang yang seperti itu adalah orang yang ingin menjauhkan hubungan dari perpisahan?. alfarel ryanza Angg...