BAB 14 | ketemu adik ipar

6 4 4
                                    

🦋🦋🦋

Jam menunjukkan pukul,07:00.ryan merasa Tasia akan terlambat hari ini,ini hari senin bisa bisa ia akan di hukum berat kalau terlambat.malah gegara udah baikan semalam Ryan menjadi canggung ketika ingin bertemu dengan tasia.

"Dia sekretaris kelas,yang ngatur data kelas,kenapa akhir-akhir ini sering datang terlambat sih".
"Aku harus gimana?,gak tega juga lihat dia dihukum terlambat nanti".

Ryan melihat handphonenya.

"Kenapa sih jadi canggung tiba tiba buat chat sama nelfhone".

Ryan khawatir plus gelisah gegara tasia.
Ardan menepuk bahunya dari belakang tiba tiba, membuat Ryan melonjak kaget."astaga!".

"Lo kenapa?,gelisah banget".
"Udah baikan kan sama tasia?".

Ryan mengangguk."iya udah, makasih".
"Btw, jangan buat gue terkejut lagi, bisa gila jantung gue Lo buat".

Ardan tertawa."haha,sorry yan".

"Loh,tasia belum datang".tanya Ardan seusai melihat bangku tasia yang kosong

"Itu yang buat gue gelisah".ujar Ryan.

"Biasanya dia Dateng cepat kan?,kalo misalnya lama Dateng pasti ada keadaan mendadak atau pun ada masalah di jalan yang menghambat datangnya ke sekolah".
"Apa mungkin,bannya bocor?".

"Gak tau".ujar Ryan.

"Gak mau coba kerumahnya?".tanya Ardan memberi solusi.

Ryan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya,07:08."dah mau Baris,ntar gue di anggap terlambat dan dihukum".

"Lebih baik mana?,dihukum bareng tasia apa ngelihat tasia dihukum di depan mata Lo?".

Ryan terdiam dan melihat Ardan datar."ah,iya deh.lebih bagus dihukum bareng doi".Ryan berdiri, mengambil kunci motornya dan berjalan menuju keluar kelas.

"Yang ikhlas yan!!". teriak Ardan dan Ryan hanya diam.

Ardan tersenyum melihat Ryan yang keluar dari kelas."Beruntung banget bisa dibuat gelisah plus khawatir sama cewe".
"Lah gue?,dasar jomblo ngenes".Ardan menggerutuin dirinya.

Ardan menghembuskan nafasnya."ah sudahlah,setiap orang punya takdir masing masing".Ardan bangun dari duduknya dan berjalan menuju lapangan untuk Baris melaksanakan upacara bendera.

🦋🦋🦋

Sesampai di depan rumah nya tasia,Ryan berdiri di depan pagar rumahnya yang terbuka sedikit.ryan melihat kebawah, terlihat ada anak kecil yang berumur 3 tahun tengah berdiri didepan pagar dan menatap Ryan senyum,dan terdengar suara teriakan memanggil nama "syaqi". Dari dalam rumah itu.sepertinya adik kecil itu berhasil lolos dari penjagaan pengawasannya.

Tasia berlari mengejar adiknya yang berhasil keluar rumah itu sambil meneriakin namanya."SYAQI!!".

Ryan menggendongnya ketika melihat adik kecil itu meminta nya untuk menggendong nya.syaqi tersenyum lagi ke arahnya dan berkata."ateng".(ganteng).

Ryan tertawa sekalian tersipu malu Karna mengerti bahasanya anak bayi."pande banget kamu muji kakak ganteng yaa".

Sesampai di halaman teras rumah,tasia melihat syaqi tengah di gendong oleh anak SMA yang tengah membelakangi nya."siapa tuh orang?, asing banget di mata gue".
"Apa pelaku penculikan anak ya?,masa make seragam sekolah?".

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang