BAB 27 | don't know

1 0 0
                                    

🦋🦋🦋

Menikmati kopi kesukaannya di suasana yang tenang ini membuat liburan wijayaarga menjadi tidak sia sia,kicauan burung burung yang Terdengar indah di telinga nya seakan akan membawa dirinya kepuncak gunung yang asri.namun kenikmatan itu hanya sementara..

DRETT !!

DRETT !!

kenikmatan itu seketika hilang ketika nada dering dari handphone nya yang berbunyi.

wijayaarga menggeser tanda menerima.ia mengangkat panggilan itu."halo pak,ada laporan dari kasus kecelakaan cucu anda".

wijayaarga sontak bangun dari duduknya mendengar berita yang mengenai cucunya.ia langsung berjalan masuk kedalam rumah dan memanggil supirnya untuk bergegas menyiapkan mobil.

"kita kemana pak?".

"kantor polisi".

supir itu mulai membela jalanan ketika telah dapat tujuan dari tuannya.

sesampai ditujuan yaitu di kantor polisi,Wijaya Arga duduk disana sebagai pelapor ia duduk di tempat duduk yang sudah disediakan oleh para polisi disana.dan ia juga baru pertama kali duduk disini sebagai pelapor, biasanya wijayaarga selalu menyuruh bawahannya untuk berurusan dengan polisi.

"gini pak,dari penyelidikan ketat VIP kami,kami mendapatkan logo ini di TKP". inspektur polisi memberikan Wijayaarga sekantung barang bukti diatas meja itu. "barang ini kami temukan sekitar 500 meter dari TKP".

wijayaarga menatap barang itu dengan amarah besar yang ia pendam.

"dan ini kami juga menemukan tali panjang ini sekitar kurang lebih 500 meter juga TKP". inspektur polisi itu juga memberikan Wijayaarga barang bukti tali disana.

Inspektur polisi yang bertanda nama agung itu melihat ada api kemarahan yang Keluar dari auranya wijayaarga,namun ada satu kecurigaan yang Wijayaarga lihat dari inspektur itu."kenapa dia tersenyum seperti itu?".

"dari penyelidikan tim kami,ini dapat di pastikan pelakunya adalah putra dari putra kedua anak anda"

"Leo?"

"kek,beneran itu bukan gevan yang buat" ujar gevan yang tiba tiba datang dari mana dengan napas yang naik turun akibat berlari begitu jauh.

ia menjelaskan panjang lebar kepada kakeknya.

wijayaarga diam mendengarkan cucunya itu berbicara padahal ia tau gevan sedang berbohong saat ini.

"kek itu beneran bukan gevan"

selesai gevan menjelaskan tentang kebohongan nya Wijaya Arga melempar botol plastik yang berisi air ke gevan dan itu mengenai tubuh cucunya.

"Kakek tau kamu sedang berbohong,kamu kalau bohong dari kecil selalu menggunakan habis itu habis itu"

gevan terdiam dia lupa mengancang rencananya sebelum berbicara dengan kakeknya.

ia tertangkap basah sekarang.

"di tali ini terdapat sidik jari kamu,dan logo keluarga ini milik kamu kan? dimana logo keluarga kamu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang